Berita Banjar (harapanrakyat.com),- Sejumlah mahasiswa UMP atau Universitas Muhammadiyah Purwokerto Jawa Tengah membagikan sembako kepada sejumlah tukang becak yang ada di Banjar.
Mutia Fani, salah satu mahasiswa, mengatakan, pembagian sembako tersebut merupakan bentuk kepedulian mahasiswa dan kampus UMP terhadap warga yang terdampak covid-19.
Menurutnya, sejak pandemi corona di Indonesia membuat perekonomian masyarakat sangat terdampak, terlebih mereka yang berada di kelas menengah ke bawah.
Dalam kesempatan KKN alternatif yang berlangsung di Kelurahan Pataruman, ujar Mutia, dirinya bersama sejumlah mahasiswa lainnya selain melaksanakan tugas kampus, juga terpanggil untuk berbagi dengan sesama.
“Tukang becak menjadi salah satu profesi yang terkena dampak corona. Meski yang lain juga kena, namun menurut kami mereka sangat membutuhkan bantuan,” ujarnya kepada HR Online, Rabu (19/8/2020).
Hal senada juga dikatakan Aulia Izzatunnisa, mahasiswa UMP. Ia menilai, walaupun saat ini sudah memasuki new normal, namun penghasilan tukang becak masih juga kurang.
“Selain karena persaingan, juga karena situasi pandemi ini. Mudah-mudahan bantuan dari kami meski tidak seberapa, namun bisa meringankan para penerima,” ujarnya.
Bantuan yang diberikan itu, ujar Aulia, merupakan hasil dari kegiatan kewirausahaan selama KKN dan juga sebagian berasal dari kampus.
“Sebagaimana anjuran dari kampus, kita diharapkan dapat membantu masyarakat sekitar yang terdampak covid-19 selama kegiatan berlangsung,” pungkasnya.
Baca juga: Jeritan Tukang Becak di Stasiun Kereta Api Kota Banjar Imbas Corona
Mengenal Kampus UMP
Yudhistira Pradhipta Aryoko, SE.,MM., Dosen Pembimbing Lapangan (DPL) KKN Alnternatif di Pataruman, menjelaskan, kampusnya merupakan salah satu perguruan tinggi swasta yang terakreditasi B.
Bahkan, menempati peringkat kedua perguruan Muhammadiyah terbaik di Jawa Tengah, dan ke-6 di Indonesia.
“Dari Fakultas Ekonomi dan Bisnis yang sedang melaksanakan kegiatan di Banjar ini secara umum bertujuan untuk membantu masyarakat melalui kegiatan usaha yang berlangsung selama KKN,” ujar Yudhistira.
Menurutnya, hal ini cukup menarik lantaran dari hasil berwirausaha mahasiswa UMP dapat diberikan kepada warga sekitar.
Ia harap ke depan masyarakat Kota Banjar khususnya, di bidang perekonomian dapat pulih kembali seiring penerapan Adaptasi Kebiasaan Baru (AKB). (Muhafid/R6/HR-Online)