Berita Jabar (Harapanrakyat.com),- Gubernur Jawa Barat (Jabar) Ridwan Kamil menduga klaster perkantoran Jabar akibat aktivitas dan mobilitas pegawai sepulang kerja. Seperti pada kasus di Gedung Sate dan Gedung DPRD Jabar. Ridwan kamil menyatakan kasus di gedung sate dan di DPRD tidak menjadikan masing-masing klaster. Alih-alih hanya disebut klaster perkantoran.
“Kami dapat kesimpulan bukan gedung sumber penyebaran Covid-19. Tapi di masa AKB ini aktivitas tidak dibatasi. Sehingga pegawai Gedung Sate dan DPRD ada pola kegiatan yang tidak terkontrol sepulang kerja,” ujar Ridwan Kamil di Gedung Pakuan, Bandung, Sabtu (15/8/2020).
Ridwan Kamil menyebut kasus ini bijaknya adalah klaster perkantoran Jabar. Karena menurutnya tak spesifik sumber datangnya virus. Berbeda dengan kasus di awal pandemi, klaster lebih spesifik.
Baca Juga : Gedung Sate Jabar Diperketat, WFH Pegawai Diperpanjang 2 Pekan
Sulitnya memantau aktivitas di luar kantor, Ridwan kamil mengingatkan para pegawai untuk disiplin dalam menerapkan protokol kesehatan 3M. Yakni memakai masker, menjaga jarak, dan mencuci tangan. Ridwan Kamil berpesan kepada angggota DPRD agar tak berkunjung ke daerah zona merah ketika kunjungan kerja.
Sesuai dengan prosedur Gugus Tugas, tempat harus ditutup 14 hari ketika ditemukan kasus positif Covid-19. Termasuk klaster perkantoran Jabar yakni Gedung Sate dan DPRD Jabar.
“Tetap produktivitas harus tetap berjalan. Yang tidak terpapar Covid-19, dikondisikan tetap kerja dari rumah. Itu sudah diatur termasuk untuk gedung DPRD,” katanya.
Ridwan Kamil menjelaskan, kasus positif Gedung Sate mayoritas orang tanpa gejala (OTG). Untuk kasus tersebut, Pemprov Jabar telah memberikan fasilitas isolasi mandiri di BPSDM Jabar Cimahi. Tempat ini sebagai pusat isolasi mandiri.
Temuan Klaster Perkantoran Jabar Bagian Upaya Peningkatan Pengetesan PCR
Dijelaskan Ridwan Kamil, kasus Gedung Sate dan DPRD bagian upaya Gugus Tugas dalam meningkatkan jumlah pengetesan PCR, dan pelacakan kontak kerat. Sampai dengan 15 Agustus 2020, test PCR di jabar sudah dilakukan sebanyak 189.830 orang. Hasilnya 11.413 positif.
“Tes masif dilakukan di seluruh perkantoran di Jabar. Kami akan terus melakukan tes masif sebanyak-banyaknya. Untuk mengejar target 50 ribu sampel dalam seminggu,” jelas Ridwan Kamil.
Sementara itu, salah satu lokasi klaster perkantoran Jabar adalah Gedung DPRD Jawa Barat. Taufik Hidayat, Ketua DPRD Jabar menyampaikan ada 38 kasus terkonfirmasi positif dari hasil swab test pada 12 Agustus kemarin.
“Anggota dewan yang positif 7 orang, PNS 9 orang, dan non PNS 22 orang. Untuk anggota dewan itu isolasi mandiri di rumahnya. Sedangkan yang lainnya isolasi di BPSDM. Semoga semuanya negatif dalam waktu 14 hari,” katanya.
Gedung DPRD Jabar sejak 14 Agustus sampai 14 ke depan ditutup. Untuk kegiatan sidang paripurna HUT RI ke 75 akan dilaksanakan sesuai jadwal dengan mencari tempat alternatif. “Kami cari tempat alternatif untuk rapat, termasuk untuk tanggal 19 Agustus,” kata Taufik. (R9/HROnline)