Berita Banjar (harapanrakyat.com),- Jumlah angka kasus positif Covid-19 di Kota Banjar terendah se-Jawa Barat. Hal itu berdasarkan laporan terakhir data kumulatif peringkat per kabupaten/kota, yang mana saat ini Kota Banjar menduduki posisi terendah di Provinsi Jabar.
Sementara, data komulatif nasional dari 500 lebih kabupaten/kota yang ada di Indonesia, kini Kota Banjar berada pada posisi 381 tingkat nasional.
Data tersebut disampaikan Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Jawa Barat, Dani Ramdan, Jum’at (07/08/2020).
“Dari laporan terakhir, Kota Banjar saat ini menduduki posisi terendah di Jawa Barat. Sedangkan, untuk kasus tertinggi Kota Depok,” kata Dani, disela-sela simulasi sosialisasi penindakan sanksi bagi warga tak bermasker.
Kegiatan sosialisasi tersebut dilakukan bersama Tim Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19, di halaman Pendopo Kota Banjar.
Meski demikian, lanjut Dani, jika dilihat dari insiden dan jumlah kasus kematian pasien Covid-19 di Banjar dibandingkan dengan rasio jumlah penduduk, Kota Banjar menduduki posisi ke-17 di Jawa Barat.
Hal itu karena jumlah penduduk di Kota Banjar tergolong paling sedikit dibandingkan dengan jumlah penduduk kabupaten/kota lain yang ada di Jawa Barat.
“Kalau dilihat dari hitungan rasio jumlah penduduk dengan pasien Covid-19 yang meninggal, Kota Banjar berada pada posisi ke-17. Walaupun pasien yang meninggal itu ada juga yang berasal dari luar daerah,” terangnya.
Baca Juga : Update Corona Kota Banjar 6 Agustus, Tidak Ada Peningkatan Kasus
Dani juga menegaskan, untuk menekan angka penambahan kasus positif Covid-19 pada masa adaptasi kebiasaan baru (AKB) ini, pemerintah daerah harus bisa menjadi ujung tombak dalam mendisiplinkan masyarakat menerapkan protokol kesehatan.
“Kota Banjar sudah bagus, penambahan kasusnya sudah rendah. Tapi harus tetap waspada dan jangan sampai lengah karena penularan virus ini sangat cepat,” tandas Dani.
Pemkot Banjar Disiplinkan Masyarakat
Pada kesempatan tersebut, Wali Kota Banjar, Hj. Ade Uu Sukaesih, mengatakan, Pemerintah Kota Banjar pada masa adaptasi kebiasaan baru ini sudah mempersiapkan petugas untuk mendisiplinkan masyarakat.
Selain itu, pihaknya juga sudah menyiapkan sanksi bagi pelanggar yang tidak menerapkan protokol kesehatan. Seperti menggunakan masker, dan menerapkan physical distancing di tempat perbelanjaan.
“Angka kasus positif Covid-19 di Banjar sudah mulai melandai. Bahkan sejak masa AKB tidak ada penambahan. Untuk itu, warga masyarakat harus ikut menjaga dengan cara menerapkan protokol kesehatan,” katanya. (Muhlisin/R3/HR-Online)