Rabu, April 16, 2025
BerandaBerita TerbaruFenomena Tsunami Gas Beracun di Venus Berhasil Ditangkap oleh JAXA

Fenomena Tsunami Gas Beracun di Venus Berhasil Ditangkap oleh JAXA

Fenomena tsunami gas beracun di Venus ditemukan oleh JAXA, Badan antariksa Jepang. Mereka telah berhasil merekam dari penampakan gelombang yang berbahaya. Gelombang tersebut hampir mirip dengan gelombang tsunami yang berada di planet Venus.

Baca juga: Fakta Aneh Planet Venus dalam Tata Surya

Bahkan kecepatan gelombang tsunami tersebut mampu melesat dengan kecepatan yang tinggi sekitar 200 meter per jam. Para penemu tersebut mengatakan jika fenomena tersebut baru pertama kali mereka lihat dan terjadi di tata surya.

Fakta Fenomena Tsunami Gas Beracun di Venus

Badan antariksa milik Jepang telah menemukan sebuah fenomena yang luar biasa dan baru pertama kali mereka saksikan. Dimana sebuah gelombang dengan kecepatan 200 mph di planet Venus.

Gas tersebut adalah sebuah gas beracun yang telah mengendap selama 35 tahun. Ia akhirnya menyebar dengan kecepatan yang super cepat tersebut.

Bahkan, dalam penyebaran dengan kecepatan super tersebut, gelombang mampu meluas dalam jarak 4.660 mil. Jika disetarakan dengan ukuran lapangan sepak bola, maka sebanding dengan 61 ribu kali luas lapangan tersebut.

“Jika hal ini terjadi di permukaan Bumi, maka akan terjadi permukaan yang frontal pada skala planet. Ini adalah hal yang luar biasa,” kata Dr Pedro Machado.

Seorang ilmuwan di Institut Ilmu Astrofisika dan Luar Angkasa di Portugal. Ia bersama JAXA menangkap fenomena tsunami gas beracun di Venus.

Seperti dikutip dari New York Post, Venus adalah planet yang pernah dianggap sebagai planet yang layak huni seperti Bumi. Namun, keadaannya sekarang telah menjadi sebuah planet yang memiliki kehidupan yang dihindari.

Baca Juga: Perjalanan ke Venus, Misi Baru India Pasca Gagal Mendarat di Bulan

Tsunami Gas Beracun Venus

Kemudian, mengenai adanya alasan tentang tsunami gas beracun di planet Venus ini diakibatkan oleh adanya atmosfer yang diselimuti angin yang kencang dengan awan yang berlebih.

Pada kondisi tertentu, akan menyebabkan sebuah anomali yang aneh dan dapat mengakibatkan penyebaran gas beracun di seluruh permukaan planet. Terjadinya dari fenomena gas beracun ini yakni terjadi di ketinggian sekitar 31-43 mil di atas permukaan planet Venus.

Dengan fenomena tsunami gas beracun di Venus ini, juga dapat dikatakan sebagai calon siklus yang nantinya akan terjadi selama lima tahunan.

“Sebab ketebalan awan pada planet ini, maka pencitraan ultraviolet kami tak mampu menembus pada puncak gelombang, yakni pada ketinggian 70 kilometer atau 43 mil. Sedangkan hal tersebut sangat penting sebagai cara untuk memastikan dari sifat gelombang tersebut,” kata Dr. Javier Peralta, seorang ilmuwan JAXA.

Dengan adanya penemuan ini, mereka memutuskan akan melakukan penelitian dan juga pengamatan yang lebih lanjut lagi. Sehingga, dapat menjelaskan lebih banyak lagi tentang fenomena yang misterius tersebut. Kemudian penelitian ini telah dituangkan dan dipublikasikan di jurnal Geophysical Research Letters.

Fakta Venus Sebagai Planet Beracun

Selain ditemukannya gelombang beracun tersebut, terdapat beberapa fakta tentang Venus yang merupakan planet beracun. Spekulasi para peneliti awalnya memang menganggap jika planet ini dapat ditinggali oleh manusia.

Hal ini berdasarkan pada kondisi planet yang hampir mirip dengan Bumi. Pada rangkaian tata surya, Venus adalah planet yang kedua dan dekat dengan Bumi. Ia juga dekat dengan matahari setelah planet Merkurius. Sehingga, fenomena tsunami gas beracun di Venus pun dapat dilihat.

Dengan fakta inilah siang dan juga malam, suhu Venus dapat mencapai 470 derajat Celcius. Sementara di Bumi khususnya Indonesia hanya mencapai 37 derajat Celcius.

Venus mempunyai atmosfer yang penuh dengan CO2 dan juga nitrogen. Bahkan, ketebalannya sampai 90 kali dari Bumi. Lapisan sulfat yang ada di Venus juga tak bisa menjadikan beberapa misi pengiriman ke Venus berhasil.

Baca juga: Misi NASA ke Venus Melalui Veritas untuk Mempelajari Geologi

Awan yang mampu memantulkan radiasi dengan menyebabkan rumah kaca yang tak dapat dikendalikan. Hal inilah yang mengakibatkan suhu Venus sangatlah panas. Kemudian juga menyebabkan terjadinya fenomena tsunami gas beracun di Venus.

Puncak awan di planet Venus ini sangat nyaman daripada di permukaannya. Tekanan atmosfer juga hampir sama dengan yang ada di Bumi. Bahkan terdapat oksigen, karbon, dan juga molekul yang penuh dengan nitrogen.

Balon udara Zeppelin yang telah diterbangkan mampu tiba di awan planet ini. Sehingga, di puncak awan, planet Venus ini menjadi planet surga bagi kehidupan seperti manusia.

Selain itu, Venus juga mempunyai waktu hari yang paling panjang jika dibandingkan dengan planet lain. Satu hari di Venus adalah satu tahun di Bumi.

Permukaan Awan Beracun

Selanjutnya fakta yang ada tentang Venus adalah tak bisa mendaratkan pesawat di planet kedua ini. Karena seluruh permukaan planet diselimuti awan tebal sulfur dioksida yang beracun.

Jika ada benda asing yang mendarat di permukaan ini, maka akan langsung terhempas dengan kecepatan yang luar biasa yakni 220 mph.

Jadi, dengan penemuan fenomena tsunami gas beracun di Venus ini, dapat meyakinkan tentang adanya kondisi yang terjadi di planet tersebut. (R10/HR Online)

Cafe Perang Candu Tasikmalaya

Ngopi Unik di Cafe Perang Candu Tasikmalaya, Gelasnya Bisa Langsung Dimakan!

harapanrakyat.com,- Di Tasikmalaya, Jawa Barat, ada sebuah inovasi menarik yang membuat momen ngopi jadi lebih seru dan berbeda dari biasanya. Inovasi ini bisa Anda...
Hadits Bicara Baik atau Diam, Anjuran dalam Menjaga Lisan

Hadits Bicara Baik atau Diam, Anjuran dalam Menjaga Lisan

Nabi Muhammad SAW mengajarkan kepada umatnya untuk selalu berbicara dengan baik. Jika mereka tidak mampu, lebih baik untuk diam yang berarti menjaga lisan. Nasihat...
Reaktivasi Jalur Kereta Bandung-Pangandaran

Dedi Mulyadi Prioritaskan Reaktivasi Jalur Kereta Bandung-Pangandaran Demi Dorong Pariwisata

harapanrakyat.com,- Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi, menegaskan komitmennya untuk menghidupkan kembali (reaktivasi) sejumlah jalur kereta api lama di wilayah Jawa Barat, dengan rute Bandung-Pangandaran...
Tretan Muslim Beri Klarifikasi Terkait Curhatan King Abdi di Podcast

Tretan Muslim Beri Klarifikasi Terkait Curhatan King Abdi di Podcast

Dunia kuliner dan hiburan kembali ramai netizen bicarakan. Kali ini bukan soal rasa makanan, tapi mengenai rasa kecewa. Nama King Abdi dan Tretan Muslim...
mobil wisata desa

SMPN 1 Sukamantri Ciamis Gunakan Mobil Wisata Desa untuk Antar Jemput Siswa, Ini Alasannya

harapanrakyat.com,- SMPN 1 Sukamantri Ciamis gunakan angkutan wisata desa untuk antar jemput siswa. Hal itu seiring adanya larangan siswa menggunakan kendaraan bermotor dari Pemkab...
Cara Menghilangkan Nama Aplikasi di HP Android dan iPhone

Cara Menghilangkan Nama Aplikasi di HP Android dan iPhone

Cara menghilangkan nama aplikasi di HP bisa diterapkan untuk menjaga privasi. Sebagaimana yang kita tahu, saat mengoperasikan ponsel dan membuka aplikasi tertentu, pasti ada...