Berita Tasikmalaya (Harapanrakyat.com),- Anggaran program penanganan tuna sosial di Kota Tasikmalaya terkena refokusing untuk penanganan Covid-19. Ketua Komisi IV DPRD Tasikmalaya Dede Muharam menyayangkan hal itu.
Dikatakan Dede, keberpihakan anggaran terhadap penanganan sosial di Tasikmalaya masih kurang dan terbatas. Padahal persoalan sosial di Tasikmalaya masih cukup banyak dan perlu diatasi.
“Keberpihakan anggaran terhadap penanganan masalah sosial di nilai masih kurang. sepertinya penanganan tuna sosial yang memiliki anggaran terbatas, serta rumah singgah yang menyatu dengan BLK dinilai kurang representatif,” juar Dede Muharam, Selasa (18/07/2020).
Dede Muharam menyatatakan DPRD Tasikmalaya menyesalkan jika anggaran penanganan masalah sosial harus direfokusing. Padahal keberpihakan angaran terhadap penanganan masalah sosial masih kurang.
“Untuk mengtasi masalah sosial yang setiap harinya bisa terus terjadi, seharunya negara hadir memberikan perhatian yang lebih. Terutama dari segi anggaran terhadap berbagai upaya menanggulangi permasalahan sosial di Kota Tasikmalaya,” katanya.
Nining Rukmini, Kasi Rehabilitasi Tuna Sosial dan Napza Dinas Sosial Kota Tasikmalaya mengatakan program penanganan sosial tidak bisa dilakukan maksimal. Karena anggaran penanganan masalah sosial direfokusing untuk penanganan Covid-19. Salah satu contoh penanganan sosial yakni pembinaan anak punk dan anak jalanan.
“Selama pandemi Covid-19, tidak bisa dilakukan Dinas Sosial Kota Tasikmalaya lantaran anggaran penanganan masalah sosial dinilai kurang. Seperti penanganannya difokuskan untuk penanganan Covid-19,” katanya. (Apip/R9/HR-Online)