Dampak virus Corona tak hanya menyebabkan gangguan pernafasan akut. Yang lebih parah, penyakit Covid-19 ini juga mengakibatkan terjadinya penyumbatan pembuluh darah di paru-paru, ginjal, dan jantung.
Temuan baru ini berhasil diungkapkan para ilmuwan dari Ludwig Maximilian University di Munich Jerman. Laporan hasil riset mereka telah diterbitkan di jurnal Circulation, akhir Juli 2020.
Dalam laporan ilmiah tersebut disebutkan bahwa virus SARS-CoV-2 yang menyebabkan Covid-19 akan menginfeksi saluran pernapasan. Namun dalam sejumlah kasus yang parah, infeksi ini juga bisa menyebabkan gagal paru-paru, sehingga pasien membutuhkan ventilator.
Bahkan dalam sejumlah kasus, dampak virus Corona pada pasien yang parah juga bisa mengalami komplikasi lebih lanjut yang berbahaya. Seperti terjadinya emboli paru atau trombosis (penggumpalan) yang terjadi pada pembuluh darah.
Yang menarik, penelitian yang dipimpin Leo Nicolai dan Konstantin Stark itu mampu mengungkapkan keterkaitan gagal napas akibat virus Corona dengan terbentuknya gumpalan intravaskular pasien.
Padahal, gangguan pernafasan akut yang bisa menyebabkan kematian sebagai dampak virus Corona masih belum jelas kaitannya dengan penggumpalan darah intravaskular. Dengan riset baru ini akhirnya keraguan kalangan medis terjawab.
“Temuan baru ini akan memberikan kontribusi dalam memberikan pemahaman yang lebih baik tentang patofisiologi yang mendasari perkembangan penyakit pada Covid-19,” kata Konstantin Stark dalam laporannya seperti dikutip dari laman Scitech Daily.
Dampak Virus Corona pada Penggumpalan Darah
Dalam penelitiannya, tim ahli melakukan pemeriksaan post-mortem terhadap kondisi paru-paru pasien Covid-19 yang sudah meninggal. Para ahli itu menemukan banyaknya mikroclot yang terdapat dalam berbagai cabang dari pembuluh darah paru-paru.
Dalam risetnya, mereka juga melakukan pembedahan dan mengamati kondisi pembuluh darah pada organ jantung dan ginjal. Kondisinya juga tak berbeda dengan pembuluh darah di paru.
Gumpalan yang terjadi sebagai dampak virus Corona tersebut, menurut laporan itu, terdiri dari trombosit dan sel kekebalan yang telah diaktifkan, utamanya neutrofil.
Hasil analisa mereka terhadap trombus dari pasien Covid-19 menemukan penyebab penggumpalan. Interaksi pengaktifan antara platelet dan neutrofil ternyata bertanggung jawab terhadap peningkatan koagulasi intravaskular.
Untuk diketahui bahwa neutrofil termasuk bagian dari sistem imunitas bawaan yang memiliki tugas utama untuk melawan serangan patogen. Terjadinya pembekuan abnormal akibat interaksi ini menyebabkan apa yang disebut imunotrombosis.
Terjadinya penggumpalan yang dialami pasien Covid-19 sebagai dampak virus Corona akan menghalangi suplai dan distribusi darah ke jaringan tubuh lainnya. Kondisi ini pula yang menyebabkan terjadinya kegagalan pernapasan dan kematian.
Yang menarik, kondisi ini tak hanya terjadi pada pembuluh darah paru. Sebab, menurut mereka, kecenderungan gumpalan ini juga akan memicu terjadinya pembekuan darah secara sistemik pada organ tubuh lainnya.
Perangkap Ekstraseluler Neutrofil
Para peneliti juga menggunakan tes sitometri aliran multidimensi. Mereka juga menemukan bahwa pasien Covid-19 yang mengalami gagal paru-paru dan membutuhkan ventilator mengalami peningkatan jumlah neutrofil dan trombosit dalam sirkulasi darah yang teraktivasi.
Kedua jenis sel ini saling mengaktifkan dan interaksi ini mendorong terjadinya pembentukan gumpalan darah pada pembuluh di paru-paru. Kondisi ini yang kemudian menjadi salah satu dampak virus Corona yang berbahaya.
“Penelitian ini juga telah bisa mengidentifikasi imunotrombosis sebagai target yang menjanjikan. Utamanya untuk upaya pencegahan dan pengobatan gagal paru-paru dan komplikasi trombotik akibat Covid-19,” ujar Stark dari Universitas Ludwig Maximilian Munich.
Neutrofil yang mengalami aktivasi akan mengekstrusi secara kompleks dalam bentuk seperti jaring. Jaring ini terdiri dari DNA dan protein sitoplasma yang di kalangan medis dikenal sebagai perangkap ekstraseluler neutrofil (NET).
NET ini umumnya bertugas menjebak dan menghancurkan patogen bakteri ataupun virus. Namun jaring ini juga berperan penting dalam proses imunotrombosis dengan menstabilkan trombus.
Hasil penelitian ini bisa menjadi kabar gembira tentang dampak virus Corona yang bisa menyebabkan kematian. Seperti dikatakan ketua tim peneliti, temuan ini penting untuk upaya pencegahan pasien Covid-19 dari kematian. (R11/HR-Online)