Berita Jabar, (harapanrakyat.com),- Ridwan Kamil, Gubernur Jawa Barat memutuskan untuk menjadi relawan uji klinis vaksin Corona produksi Sinovac. Gubernur Jabar ini melakukan berbagai persiapan. Salah satunya dengan mempersiapkan fisik dan mental
Selain mengatur pola makan, Emil juga meningkatkan olahraga. Emil juga menambah waktu tidurnya. Terakhir Emil juga meningkatkan kebugaran tubuhnya menjelang uji klinis.
“Seminggu terakhir berusaha makan tidak asal-asalan, termasuk juga ibadah dan membaca informasi terkait vaksin,” ujarnya.
Baca Juga: Relawan Vaksin Covid-19 di Bandung, Gubernur Jabar Ikut Mendaftar
Emil bahkan menyempatkan waktu untuk berbincang dengan Kusnandi Rusmil dari Universitas Padjajaran yang juga Ketua Tim Uji Klinis Vaksin Corona.
“Sebelumnya kan belum pernah jadi relawan uji klinis untuk vaksin Ada sekian persen rasa was-was, wajar dan masuk akal. Setelah mendapat kuliah singkat dari Prof Kusnandi, menjadi lebih tenang,” katanya.
Emil mengaku sudah tidak was-was dan deg-degan lagi. Namun, Emil terus mempersiapkan fisiknya agar lebih prima. “Kalau pagi saya olahraga, juga banyak tidur,” lanjutnya.
Tujuan Emil Ikut Uji Klinis Vaksin Corona
Gubernur Jabar ini mengatakan sengaja ikut menjadi relawan untuk meyakinkan masyarakat bahwa uji klinis tersebut merupakan proses ilmiah. Ia berharap masyarakat tidak ikut-ikutan dalam narasi yang kurang produktif terkait Covid-19, termasuk vaksin Corona.
“Risiko jadi pemimpin. Nasihat ibu saya, kalau rezeki rebutan, rakyat di depan, sementara pemimpin belakangan. Kalau ada kekhawatiran sebaliknya, pemimpin yang harus di depan, baru rakyat belakangan,” katanya.
Emil juga mengibaratkan wabah Corona sebagai medan perang. Emil menilai menjadi relawan uji klinis vaksin Corona merupakan bagian dari bela negara.
“Kalau sedang perang, tiba-tiba ada keputusan harus melakukan eksperimen. Semua orang harus semangat agar menang perang. Sama halnya seperti mengetes alat senjata lawan musuh, musuh kita saat ini adalah Covid-19,” katanya.
Apabila tidak ada yang ingin menjalani uji klinis vaksin Corona, menurut Emil, maka hidup terus berada pada ketidakpastian. “Kalau tidak dites gimana? Kita hidup terus dalam ketidakpastian. Patut bersyukur karena Indonesia bisa memproduksi vaksin,” tutupnya. (Ndu/R7/HR-Online)