Berita Jabar (Harapanrakyat.com),- Pandemi Covid-19 berimbas pada sektor perekonomian hingga mengakibatkan turunnya daya beli masyarakat. Guna menggairahkan ekonomi, Pemprov Jabar dorong penyerapan bantuan kredit bagi UMKM atau Usaha Mikro Kecil Menengah yang mengalami kesulitan, agar kembali bangkit.
Sekda Jabar Setiawan Wangsaatmaja mengatakan pihaknya akan melakukan inventarisasi pelaku UMKM di Jabar. Supaya bantuan kredit yang disalurkan oleh pihak perbankan tepat sasaran.
“Data UMKM harus dikumpulkan segera mungkin. Penyaluran bantuan kredit ini penting,” ujar Setiawan saat Morning Talk dengan Ketua Dewan Komisioner OJK Wimbooh Santosa di Kantor OJK Regional 2, Bandung, Minggu (9/8/2020).
Setiawan menuturkan sosialisasi dan komunikasi antara pemerintah, perbankan dan UMKM sangat penting untuk penyerapan bantuan kredit. Kementerian Keuangan telah menempatkan dana bantuan kredit bagi UMKM di beberapa perbankan termasuk BJB.
“Ini soal informasi dan komunikasi saja. Kami mendengar dari beberapa bank BNI, BRI, Mandiri. Secara spesifik dari Kementerian Keuangan dengan menitipkan anggaran itu di BJB RP 2,5 triliun untuk UMKM,” jelas dia.
Setiawan menjelaskan, pertumbuhan kredit di Jabar berada di 5 persen atau di atas rata-rata. Ketikat serapan bantuan kredit itu berjalan maksimal, dapat mempercepat pemulihan ekonomi. Termasuk PDRB atau produk domestik regional bruto nasional. Jabar saat ini kontributor paling tinggi.
Selain Bantuan Kredit Bagi UMKM, Jabar Akan Berikan Pelatihan
Pemda Provinsi Jabar juga akan memberikan pelatihan untuk UMKM. Mulai dari tentang pemasaran, pengembangan kapasitas dan pemanfaatan bantuan kredit dalam menggerakkan dan meningkatkan produksi.
Setiawan menyatakan syarat dan ketentuan untuk penyaluran kredit harus dipermudah. Perbankan harus proaktif dalam memberikan informasi bantuan kredit itu kepada para UMKM di Jabar.
“Program kredit sudah ada. Tinggal akses saja. Jadi diharapkan perbankan proaktif memberikan informasi tentang bantuan kredit bagi UMKM itu. Hal itu sangat diperlukan,” ucap dia.
Ketua Dewan Komisioner OJK Wimboh Santoso menjelaskan kendala yang dihadapi dari soal komunikasi dan sosialisasi penyaluran bantuan kredit ini. Tak dipungkiri para UMKM belum banyak yang mengetahuinya.
“Komunikasi dan sosialisasi harus dilakukan. Supaya para pengusaha paham dan tahu ada program bantuan kredit bagi UMKM,” katanya.
UMKM berperan penting dalam pemulihan ekonomi di Jabar. Bantuan kredit ini adalah stimulus agar UMKM kembali bergairah dan berproduksi meski di tengah pandemi Covid-19. UMKM diberikan subsidi, diberi tambahan modal kerja yang dijamin pemerintah.
Pemerintah pun akan memberi subsidi bunga untuk bantuan kredit dan industri padat karya. Tapi pemerintah masih akan mengkaji lebih lanjut untuk industri padat karya.
“Padat karya dijamin. Tapi perlu waktu diskusi, sehingga kita tau harus mulai dari apa masalahnya, upaya supaya bangkit, apakah dari faktor pemasaran, bahan baku, ini kan lebih kompleks,” katanya. (R9/HROnline)
