Berita Banjar (harapanrakyat.com).- Lili (73), seorang lansia (lanjut usia) warga Sumanding Kulon, RT. 15, RW. 17, Kelurahan Mekarsari, Kecamatan Banjar, Kota Banjar, Jawa Barat, setiap harinya berjalan kaki menjadi peminta-minta.
Hal itu terpaksa ia lakukan agar bisa mendapatkan uang untuk membayar sewa kontrakan rumah, membeli kebutuhan makan dan obat bagi istrinya yang sedang sakit. Untuk mendapatkan uang, ia hanya mengandalkan belas kasihan dari masyarakat.
Kepada Koran HR, Lili mengaku terpaksa di usianya yang sudah lansia menjadi pengemis dengan meminta belas kasihan dari masyarakat. Karena kemiskinan, setiap harinya ia terpaksa berjalan kaki secara perlahan dari siang sampai malam untuk mengemis.
“Sudah dua tahun saya jadi peminta-minta. Ini dilakukan karena saya sudah tak kuat bekerja. Saya meminta-minta untuk membeli makan, membayar sewa rumah, dan untuk membeli obat istri saya yang sedang sakit. Saya harus bayar sewa rumah 300 ribu perbulan,” tuturnya, Senin (29/06/2020).
Dalam sehari, Lili paling besar hanya mendapatkan uang dari hasil mengemisnya sebesar Rp 50 ribu. Jika mendapatkan uang sebesar itu digunakan untuk membeli kebutuhan makan dan lainnya, sebagian dikumpulkan untuk membayar sewa rumah.
Lili juga menceritakan kalau dirinya memiliki anak, namun tinggalnya di Kalimantan. Dulu anaknya sering mengirim uang, tetapi sudah 3 tahun ini ia tidak lagi menerima kiriman uang dari anaknya itu.
Ia juga menuturkan, dulu sebelum lansia atau saat masih muda dirinya bekerja di perkebunan kelapa sawit, yaitu di Kalimantan Timur. Bahkan, Lili pun sering pergi ke luar negeri untuk bekerja. Namun, setelah dirinya merasa sudah tidak sekuat dulu, akhirnya dia memutuskan untuk pulang ke Kota Banjar.
“Saya juga bingung kalau sudah tidak kuat lagi untuk meminta-minta, saya tidak tahu lagi bagaimana caranya bayar sewa rumah dan mencari makan. Saya sudah tidak punya harapan lagi, bahkan saya merasa sudah dekat dengan liang kubur,” pungkas Lili. (Aji/Koran HR)