Berita Pangandaran (harapanrakyat.com).- Di masa kepemimpinan Jeje Wiradinata, IPM atau Indek Pembangunan Manusia di Kabupaten Pangandaran yang meliputi pendidikan, kesehatan dan daya beli masyarakat mengalami kenaikan.
Hal tersebut diakui Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kabupaten Pangandaran Agus Satriadi, rabu (15/7/2020).
Kata dia, secara kolektif masyarakat memang merupakan sasaran dari proses pembangunan.
“Pembangunan tentunya dilaksanakan untuk memperbaiki mutu kehidupan masyarakat,” ujar Agus.
Menurutnya, peningkatan mutu kehidupan masyarakat, tak terlepas dari konsep perencanaan pembangunan, pelaksanaan pembangunan, pengawasan dan evaluasi.
“Secara otomatis, pembangunan itu menempatkan masyarakat sebagai titik sentral pembangunan. Dalam artian, pembangunan yang dilaksanakan ini merupakan dari rakyat, untuk dan oleh rakyat,” jelasnya.
Lanjutnya, IPM adalah salah satu indikator target kinerja yang ditetapkan dalam RPJMD atau Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah.
Ia menyebut, target IPM Pangandaran dalam RPJMD tahun 2016 hingga 2021 yakni diaangka 67,42. Baru pada tahun 2018 dan tahun 2019 kemarin sudah di angka 68,21.
Berikut ini adalah peningkatan IPM berdasarkan masing-masing indikator. Pertama, untuk indikator pendidikan, pada tahun 2018 tercatat 58,71 sementara tahun 2019 tercatat 59,07.
Peningkatan angka pada indikator pendidikan ini ditunjang oleh perkembangan angka harapan lama sekolah. Tahun 2018 angka harapan lama sekolah di Pangandaran 12,04 sedangkan pada tahun 2019 tercatat 12,06.
Selain itu, angka rata rata lama sekolah juga menjadi tolak ukur peningkatan indek pendidikan. Tahun 2018 angka rata rata lama sekolah 7,58 sedangkan 2019 tercatat 7,67.
“Jadi angka harapan lama sekolah dan rata rata lama sekolah di Pangandaran tahun 2018 dan 2019 cenderung mengalami kenaikan,” jelas Agus.
IPM Sektor Kesehatan di Pangandaran Meningkat
Sementara itu, indek kesehatan di Pangandaran juga mengalami kenaikan. Tahun 2018 tercatat 78,22 sedangkan 2019 tercatat 78,65.
“Penunjang indek kesehatan mengalami peningkatan salah satunya angka harapan hidup,” katanya.
Meningkatnya angka harapan hidup tersebut lanjut Agus, sebuah bukti bahwa pelayanan dari pemerintah Pangandaran untuk kesehatan masyarakat sudah sangat maksimal dengan dibangunnya sejumlah fasilitas kesehatan.
“Buktinya, tahun 2016 indek kesehatan di Kabupaten Pangandaran hanya diangka 77,54 dan tahun 2019 naik menjadi 78,65,” sambungnya.
Sementara itu, indek daya beli masyarakat Pangandaran juga mengalami kenaikan. Tahun 2018 tercatat 66,81 sedangkan pada tahun 2019 68,32.
Artinya, kemampuan daya beli masyarakat naik dari tahun 2018 tercatat 8.968.000 per kapita menjadi 9.423.000 per kapita tahun 2019.
“Indek daya beli dan kemampuan daya beli masyarakat naik dari tahun 2018 sampai 2019 naik sekitar 455.000,00,” jelasnya.
Lebih lanjut Agus menyatakan, meningkatkan indek daya beli karena ditunjang oleh laju pertumbuhan ekonomi. Tahun 2018 laju pertumbuhan ekonomi di Pangandaran diangka 5,41% dan tahun 2019 tercatat 5,96%. (Ceng2/R8/HR Online)