Berita Banjar, (harapanrakyat.com),- Kota Banjar yang berada di antara wilayah Ciamis, Pangandaran dan Kabupaten Cilacap, Jawa Tengah, dinilai di posisi segitga emas.
Pasalnya, hampir semua warga dari 3 wilayah tersebut transit di daerah 4 kecamatan ini.
Seperti yang diungkapkan pemilik toko pupuk non subsidi di sekitar Pasar Banjar, H Saad Soaebi, konsumen yang datang ke kiosnya dari berbagai daerah.
“Yang ke sini biasanya dari Ciamis, Pangandaran, Pamarican hingga Majenang. Banjar itu berada di segitiga emas untuk masalah perdagangan,” kata Saad kepada HR Online beberapa waktu lalu.
Dalam sehari, pendapatan menjual berbagai kebutuhan para petani ketika musim kemarau ia bisa mendapatkan sekitar Rp 3 jutaan.
Sementara ketika musimnya sedang bagus, ia bisa mendapatkan untung 10 kali lipat dari musim kemarau.
“Ini artinya potensi sangat besar bila dikembangkan,” ujarnya.
Baca juga: Pedagang Pupuk di Kota Banjar Minta Edukasi PPL Lebih Maskimal
Menurutnya, keberadaan PPL sangat berperan penting untuk mengedukasi petani dalam menyelesaikan berbagai masalah pertanian, termasuk urusan hama.
Sebagai pedagang, kata Saad, ia harap PPL ataupun Dinas terkait bisa bersinergi dengan pedagang supaya bisa menjawab berbagai kebutuhan para petani di sekitar Banjar.
“Masalah pertanian satu sama lain harus saling mendukung, baik penyedia pupuk, pemerintah maupun petani itu sendiri dalam rangka mewujudkan hasil panen yang maksimal,” pungkasnya. (Aisyah/R6/HR-Online)