Peta 3D alam semesta terbesar, benarkah ada? Peta ini berhasil dirilis dengan detail yang menakjubkan. Dimana peta tersebut berisi dua juta galaksi dan kuasar bahkan lebih. Kemudian diperluas menjadi lebih dari 11 miliar tahun.
Peta 3D ini tidak langsung dirilis begitu saja. Beberapa proses yang tidak mudah harus dilalui agar mendapatkan visual peta yang detail. Perilisan peta ini melibatkan ratusan ilmuwan dari berbagai lembaga.
Baca Juga: Bukti Adanya Alam Semesta Kembar Dimana Waktu Berjalan Mundur
Kemudian pengumpulan dan analisa data langit dilakukan dalam beberapa dekade. Sehingga setiap perubahan alam semesta ditunjukkan dan dituangkan dalam peta 3D tersebut. Hal ini disadur dari National Post.
Peta 3D Alam Semesta Terbesar Hasil Survei Kolaborasi eBOSS
Peta biasanya menggambarkan suatu wilayah dengan kenampakan gambar. Namun kini peta tiga dimensi telah diluncurkan dengan menunjukkan alam semesta. Hal ini disampaikan langsung oleh Ohio State University pada hari Senin (20/7/2020).
Kolaborasi yang memiliki skala internasional ini benar-benar menghasilkan peta yang sangat bagus. Bahkan masuk dalam kategori terbesar di dunia yang menampilkan alam semesta. Waktu yang dibutuhkan memang sangat lama, namun hasilnya menjadi yang pertama dan terbesar.
Peta 3D alam semesta terbesar mendapat konstribusi yang besar dari para astrofisikawan. Kontribusi ini didapatkan dari kolaborasi yang disebut dengan eBOSS.
eBOSS merupakan kepanjangan dari Extended Baryon Oscilasi Spektroskopi Survey. Survei ini dilakukan untuk mengukur perluasan alam semesta. Mengingat alam semesta ternyata mengalami perkembangan.
Sebagian tim menggunakan data yang dikumpulkan dari teleskop optik. Teleskop ini terletak di kawasan New Mexico, Amerika Serikat. Para astrofisikawan yang melakukan survei tergabung dalam Sloan Digital Sky Survey atau SDSS.
Hasil survei tersebut memunculkan 23 makalah dengan isi penelitian mencapai 500 halaman. Penelitian yang termuat dalam makalah tersebut juga bersifat penting. Sebelum peta 3D dirilis, terdapat peta dokumen alam semesta hanya 300 ribu tahun.
Di dalam peta tersebut terdapat filamen atau dinding galaksi antara void di alam semesta. Dengan media peta dokumen ini, para ilmuwan yang melakukan penelitian akan mengukur pola di dalam galaksi. Namun untuk mendapatkan peta 3D tidak hanya membutuhkan pengukuran itu saja.
Peta 3D alam semesta terbesar memerlukan tiga dimensi yang menjadi hal paling sulit. Sebab, peta 3D ini menjadi yang terbesar. Sehingga akan lebih sulit melihat perluasan alam semesta.
Hal ini juga diungkapkan oleh Will Percival, Direktur Waterloo Centre untuk astrofisikawan di University of Waterloo. Kesulitan ini dijelaskan lebih detail yaitu mengenai jarak ke galaksi.
Will Percival juga mengungkapkan bahwa akan dilakukan pergeseran merah galaksi. Hal ini digunakan untuk mengukur kecepatan gerak galaksi ketika menjauh. Kemudian akan dibantu dengan instrumen Hubble di alam semesta sebagai penerjemah.
Baca Juga: Suara Lubang Hitam di Alam Semesta Berhasil Dilacak
Peta 3D Alam Semesta Terbesar yang Begitu Detail
Instrumen Hubble memiliki hukum yang akan digunakan sebagai landasan. Hukum tersebut adalah tingkat yang digunakan untuk mengukur kecepatan galaksi ketika menjauh dari Bumi.
Seperti yang diketahui bahwa alam semesta pernah mengalami Big Bang. Menurut para ilmuwan, Big Bang atau ledakan besar terjadi sekitar 13.800.000.000 tahun yang lalu.
Hal ini membuat alam semesta terus berkembang. Para ilmuwan sebenarnya sudah mengetahui hal ini, namun untuk perluasannya masih menjadi pertanyaan. Sebab, belum ada penjelasan yang konkret mengenai perluasan lebih cepat.
Peta 3D alam semesta terbesar ini memang terdengar lebih canggih. Namun untuk pembuatannya lebih sulit. Menurut sejarah, alam semesta mengalami perluasan dengan skala lebih cepat sekitar 6 miliar tahun lalu. Namun tim eBOSS melakukan pengukuran secara khusus.
Dimana pengukuran tersebut dilakukan dengan menggunakan Hukum Hubble. Hingga akhirnya terbentuk sebuah peta yang memiliki karakteristik 3 dimensi. Saat ini, peta yang dirilis oleh para ilmuwan ini masih menjadi yang terbesar.
Diharapkan kedepannya akan ada survei dan analisa lebih lengkap perihal galaksi. Kemudian beberapa fenomena mungkin bisa diperjelas. Sehingga dapat memunculkan teori baru di alam semesta.
Kemudian nantinya akan muncul peta tiga dimensi yang lebih detail. Peta 3D alam semesta terbesar ini menampilkan alam semesta dengan jelas. Kolaborasi para ilmuwan memang harus dikembangkan. Tujuannya adalah agar hasil visual alam semesta bisa didapatkan lebih luas lagi. (R10/HR-Online)