Pengembangan vaksin efektif Covid-19 telah dilakukan oleh beberapa ilmuwan saat ini. Di tengah pandemi virus yang masih menyerang tanpa henti ini, membuat para ilmuwan makin bekerja keras dalam mencari vaksin yang dapat menghentikan penyebaran virus ini secara efektif.
Hal ini dikarenakan tuntutan dari semua lapisan masyarakat yang tak peduli dengan apalagi yang harus dilakukan, yang terpenting adalah memperoleh cara yang ampuh dan efektif untuk membunuh virus ini.
Pengembangan Vaksin Efektif Covid-19
Seperti dilansir dari Scitech Daily, Chemical anda Engineering News menyinggung tentang adanya pengembangan vaksin yang efektif. Ia adalah sebuah majalah berita mingguan yang berasal dari Amerika Serikat yang telah berhasil mewawancarai ilmuwan.
Pada pertengahan bulan ini, Juli 2020, WHO (World Health Organization) melaporkan jika terdapat lebih dari 160 program dari vaksin yang tegah dilakukan dan berlangsung hingga saat ini.
“Usaha tersebut belum pernah dilakukan sebelumnya dalam mencapai tujuan bersama,” ucap co-writer Assosiate aditor, Ryan Cross.
Sebelumnya, Ryan juga mengatakan dalam media briefing WHO, yakni sampai saat ini masih dilakukan pengembangan vaksin dan telah menunjukkan perkembangan yang sangat baik.
Sudah terdapat 23 jumlah calon vaksin yang tengah mengalami proses pengembangan secara klinis. Dimana hal ini berkaitan dengan upaya pengembangan vaksin efektif Covid-19.
Kemudian, ia juga mengatakan jika dirinya sangat mengapresiasikan vaksin yang tengah dikembangkan oleh Oxford University dann juga AstraZeneca.
Hingga sekarang, pengembangan vaksin efektif Covid-19 tersebut sudah dilakukan pengujian di seribu volunteer yang range usianya yakni 18 tahun hingga 55 tahun. Dari uji coba tersebut didapat tidak adanya efek samping yang serius.
“Ini kabar yang bagus. Secara efektif, tim kami mempunyai 23 calon vaksin serta 23 pengembangan secara klinis,” kata Ryan.
Baca Juga: Uji Fase 2 Vaksin Covid-19 Ad5 Secara Acak Terkontrol dan Aman di Cina
Vaksin Terbaru
Meskipun telah terdapat vaksin secara tradisional yang berhasil melemahkan atau membunuh virus, namun kini banyak vaksin modern yang dipakai. Vaksin baru ini memakai bagian dari virus tersebut untuk melemahkan kekebalan tubuh dari virus tersebut di dalam tubuh manusia.
Untuk SARS-CoV-2, yakni virus yang mengakibatkan Covid-19 ini, bagian virus yang diambil adalah Spike Protein. Protein tersebut menggunakan virus dalam cara melampirkan diri ke sel tubuh manusia. Metode tersebut pun mengalami kendala, yakni membutuhkan waktu yang lumayan lama.
Sedangkan pendekatan secara tradisional menimbulkan potensi yang berbahaya, karena perusahaan akan menumbuhkan virus yang semakin banyak. Sehingga, dengan hal tersebut para ilmuwan memilih untuk memakai pengembangan vaksin efektif Covid-19 yang memiliki basic dari eksperimen.
Penelitian tersebut menempatkan kode genetik dari Spike Protein yang merupakan virus berbahaya yang dapat bertindak membunuh. Kemudian, para ilmuwan juga memiliki pilihan untuk memakai RNA atau DNA dari virus tersebut dalam memberikan informasi genetik untuk sel tubuh manusia.
Sehingga, sel tubuh manusia akan memakai dasar petunjuk ini untuk menciptakan protein Spike. Kemudian akan memicu respon dari daya tahan tubuh. Dalam proses cepat dengan merancang dan menciptakan jenis vaksin melalui teknologi tersebut tak banyak terbukti.
Mereka masih harus kembali melihat jenis vaksin yang lebih efektif untuk membunuh virus. Disamping itu, juga terdapat banyak sekali modifikasi yang berbeda untuk dilakukan ilmuwan dalam pembuatan Protein Spike. Ini dapat mengakibatkan perubahan tentang sistem kekebalan tubuh manusia dalam menanggapi virus.
Pengembangan Vaksin
Pengembangan vaksin efektif Covid-19 ini lebih berfokus pada kemampuan calon vaksin dalam menghasilkan penetralisir antibodi. Sehingga, akan mencegah virus memasuki sel tubuh manusia. Akan tetapi, pengembangan dari vaksin ini juga menghadapi tantangan.
Misalkan saja, metode dalam kuantifikasi respon terhadap antibodi di laboratorium yang tak ideal. Disamping itu, tak ada kejelasan tentang berapa banyak jumlah netralisasi yang relatif baik.
Kemudian juga tentang daya tahan efek tersebut dalam jangka waktu yang belum diketahui secara jelas. Seperti antibodi orang tersebut tak cukup tinggi, maka hanya akan menghasilkan tingkat kekebalan parsial. Kekebalan parsial tersebut mampu mencegah gejala yang parah, namun masih dapat menginfeksi orang lain.
Sementara itu, vaksin yang bekerja mungkin tak akan sama dengan hasil yang diterima oleh orang yang berbeda. Sehingga, para ahli mengingatkan bahwa melakukan pergerakan secara cepat dengan vaksin yang tak aman, justru akan mengguncang kepercayaan publik.
Hingga akhirnya, pengembangan vaksin efektif Covid-19 harus dilakukan secara bersama dan tidak dilakukan oleh perusahaan tertentu sendirian. Bahkan, para ahli juga mengatakan jika terdapat beberapa vaksin yang nantinya akan diperlukan. (R10/HR Online)