Berita Banjar, (harapanrakyat.com),- Pedagang pupuk non subsidi di Kota Banjar mengharapkan edukasi dan sosialisasi kepada para petani dari Petugas Penyuluh Lapangan (PPL) agar lebih maksimal.
Pasalnya, para petani kerap menanyakan berbagai persoalan yang dihadapinya, sehingga pedagang kerap dibuat bingung untuk menjawabnya.
Seperti yang diungkapkan salah satu pedagang di Pasar Banjar, H Saad Soaebi, petani yang datang ke tokonya selalu menanyakan solusi bagaimana untuk tanamannya yang terkena hama.
Padahal, kata Saad, setiap lahan maupun tanaman memiliki faktor berbeda setiap kali terkena hama. Sehingga perlu adanya edukasi agar mereka para petani tidak lagi kebingungan.
“Sering yang datang ke sini bilang sawah saya kena hama, bagaimana solusinya dan pakai pupuk apa. Saya heran, apakah sosialisasinya kurang maskimal atau bagaimana,” kata Saad kepada HR Online belum lama ini.
Melihat persoalan ini, ia menginginkan agar Dinas terkait lebih memaksimalkan edukasi, apalagi di zaman serba digital ini sebenarnya banyak informasi bila mau digali.
Menurutnya, seiring perubahan cuaca dan kondisi alam, tantangan yang dihadapi petani juga semakin kompleks.
Seperti halnya dulu hama sundep belum ada, sedangkan sekarang ada. Begitu juga dengan masalah lain yang kini lebih banyak.
“Tentu saja saya sebagai pedagang merasa capek untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan mereka. Seharusnya edukasinya bisa lebih maksimal biar tidak begitu,” ucapnya.
Baca juga: Kota Banjar Jadi Contoh Penerapan Kartu Tani di Jabar
PPL dan Pedagang Pupuk Harus Sinkron
Keberhasilan panen selain datang dari usaha yang dilakukan petani, PPL serta pedagang pupuk yang menyediakan berbagai kebutuhan juga menjadi pemicunya.
Makanya, ujar Saad, sinkronisasi antara PPL dan pedagang sangat diperlukan guna menjawab berbagai kebutuhan petani.
“Hampir 70 persen petani yang datang ke sini tidak tahu apa yang harus dibeli, tahunya malah dari penjualnya,” ujarnya.
Sedangkan keberhasilan pertanian itu, menurut Saad, didukung berbagai faktor, mulai dari tanaman itu sendiri, pestisida, pH tanah serta cuaca dan lainnya.
“Itu perlunya edukasi kepada petani dari PPL agar pedagang pupuk tidak pusing lagi menjawab pertanyaan yang begitu kompleks,” pungkasnya. (Aisyah/R6/HR-Online)