Berita Ciamis (harapanrakyat.com).- Karena hujan tak kunjung turun, pasokan air di sejumlah areal pesawahan di Kecamatan Kawali, Kabupaten Ciamis mulai berkurang.
Salah satu areal pesawahan yang kini kekurangan air yakni di Blok Pasarean, Dusun Banjarwaru Desa/Kecamatan Kawali.
Agar air ke sawah tetap terpenuhi, para petani disana terpaksa menarik air dengan mesin pompa.
Salah satu petani setempat, Muhtar, mengakui, pasokan air dari saluran irigasi sudah berkurang.
Untuk mengantisipasi agar tanaman padi tidak kekeringan, para petani terpaksa menarik air dari aliran sungai.
“Sebab, kalau hanya mengandalkan giring gilir, terkadang air tidak sampai ke areal pesawahan,” ujarnya, Rabu (22/7/2020).
Kata dia, menyedot air dari aliran sungai dengan menggunakan mesin pompa memang memerlukan biaya tambahan.
Sebab, para petani yang membutuhkan air untuk tanaman padi di sawahnya harus mengeluarkan uang untuk membeli bahan bakar (bensin) .
“Ya, gimana lagi ketimbang tanaman padi mati lebih baik beli bahan bakar,” kata Muhtar.
Ia menambahkan, beberapa tahun lalu pasokan air untuk areal pesawahan di Blok Pasarean selalu normal.
“Namun, saat ini, baru kemarau satu minggu saja pasokan air menjadi berkurang. Ini membuat petani kerepotan,” ucapnya.
Sementara itu salah satu petugas penyuluh pertanian lapangan (PPL), Andri, mengatakan, usia tanaman padi milik petani di Blok Pasarean baru 40 hari.
Diusia seperti itu tanaman padi sedang membutuhkan pasokan air yang cukup.
Berhubung sudah dilakukan giring gilir dan terkadang air tidak sampai ke areal pesawahan, maka petani mengambil solusinya dengan cara menarik dari aliran sungai.
Meski, dari ketinggian mencapai 100 meter lebih. Langkah yang diambil para petani memang tepat.
Sebab, apabila tidak dilakukan nya, kekeringan dan gagal panen bisa saja terjadi.
“Alhamdulilah, dengan adanya bantuan mesin pompa air dari Dinas Pertanian dan Ketahanan pangan Kabupaten Ciamis, para petani bisa memanfaatkannya dengan baik,” kata Andri. (Edji/R8/HR Online)