Berita Ciamis (harapanrakyat.com).- Pabrik penyulingan minyak cengkeh yang berada di Desa Cikupa, Kecamatan Lumbung, Kabupaten Ciamis, kini terkendala bahan baku.
Persediaan bahan baku daun cengkeh di industri penyulingan semakin ketat. Alhasil, untuk pemenuhan produksi, daun cengkeh dipasok pengepul dari luar daerah.
Asep Haris, pemilik pabrik, ketika ditemui Koran HR, Senin (06/07/2020), mengatakan, semakin banyaknya permintaan minyak cengkeh, otomatis kebutuhan baku (daun cengkeh) turut meningkat.
Untuk memenuhinya, kata Asep, pasokan daun cengkeh ia dapatkan dari para pengepul dari luar daerah, seperti Cijulang, Talaga bahkan dari Sumedang.
Daun cengkeh dari para pengepul dibeli dengan harga Rp. 1200 sampai 1500 perkilogramnya. Harga tersebut juga tergantung kualitas daunnya.
“Jika daun basah, otomatis berbeda (murah),” katanya.
Lanjut Asep, proses pembutan minyak cengkeh bisa menjadi alternatif usaha yang menjanjikan.
Sebab, bisa bernilai ekonomis atau menghasilkan uang setelah diolah atau disuling (clove leaf oil) daun cengkeh yang dianggap sampah bisa menghasilkan uang.
Clove Leaf Oil merupakan salah satu jenis minyak asturi yang didapat dari bagian tanaman cengkeh, salah satunya dari daunnya.
Pembuatan Minyak Cengkeh Mudah
Asep menerangkan, pembuatan minyak cengkeh sangatlah gampang dan sederhana. Daun cengkeh yang sudah terkumpul tinggal dimasukan ke dalam ketel tempat pemprosesan daun cengkeh.
Diatas ketel, ada alat khusus yang berguna untuk menyalurkan uap dari cengkeh ke dalam pipa khusus yang berada di dalam kolam.
Pipa tersebut dengan sendirinya akan membawa air dan minyak, secara otomatis minyak akan turun karena memiliki berat masa yang berbeda dengan air.
Memed, warga setempat, mengatakan, daun cengkeh di wilayah Kabupaten Ciamis dianggap sampah dan dibuang begitu saja. Sebab, para petani tidak punya keahlian untuk mengolahnya, disisi lain ada pikiran cukup mengandalkan dari hasil buahnya.
“Kalau saja petani rajin mengumpulkan daun cengkeh yang berguguran, dengan dijualnya saja, sudah dapat menghasikan penghasilan tambahan. Terlebih calon pembelinya sudah ada,” katanya.
Apabila para petani bisa melakukannya, lanjut Memed, dengan sendirinya pasokan daun cengkeh untuk pemenuhan kebutuhan pabrik penyulingan tidak lagi perlu dipasok dari luar daerah Kabupaten Ciamis.
“Mudah-mudahan saja petani masyarakat Ciamis termotivasi dengan ini,” katanya. (dji/Koran HR)