Berita Banjar, (harapanrakyat.com),- Permintaan kompos organik buatan TPS 3R di Lingkungan Jelat, RT 01/04, Kel/Kec Pataruman, Kota Banjar, di tengah pandemik Covid-19 meningkat.
“Persentase kenaikan permintaannya cukup signifikan. Meskipun distribusinya saat ini masih di daerah sekitaran kota Banjar saja,” ucap Ketua TPS 3R, Nono Sutanda, saat dihubungi HR Online, Senin (27/07/2020).
Menurut Nono, meskipun masih kecil persentase kenaikan dari permintaan tersebut, namun penghasilannya dirasakan cukup signifikan bagi 3 orang pegawainya itu.
Diungkapkannya, perminataan kompos organik di masa pendemik ini mengalami kenaikan sekitar 20 persen.
“Namun jika dibandingkan sebelum masa pandemik Corona, saat ini mengalami kenaikan meskipun kecil. Sehingga, ada penambahan penghasilan bagi para pegawai saya,” ungkapnya.
Menurutnya, kenaikan permintaan kompos organik adalah imbas dari wabah Corona. Dengan adanya wabah itu yang sebelumnya mengharuskan di rumah saja, membuat banyak orang yang menanam tumbuhan obat.
“Kebanyakan kompos ini untuk tanaman obat seperti kunyit besar atau jahe. Nah, untuk memupuknya supaya bagus, mereka banyak membeli kompos dari TPS 3R ini,” ucapnya.
Kenaikan permintaan kompos organik juga diakui oleh Dede Saepudin (33), seorang pegawai pembuat kompos di TPS 3R ini.
Dede yang sudah bekerja sekitar kurang lebih 5 tahunan ini, baru merasakan ada kenaikan permintaan yang cukup besar.
“Allhamduillah permintaan masih ada, bahkan lumayan tinggi dan ada tambahan penghasilan. Meskipun setiap bulan sudah digaji oleh Dinas Lingkungan Hidup dan Pertamanan Kota Banjar, lumayan lah buat tambahan kebutuhan hidup,” katanya.
Dede mengungkapkan untuk harga kompos organik yang murah, yaitu untuk ukuran kecil 3 kg, dibanderol sekitar Rp. 4000 ribu. Sedangkan ukuran besar 25 kg (satu karung), dijual Rp.20.000 ribu. (HND/R5/HR-Online)
