Berita Ciamis, (harapanrakyat.com),- Kadus Karangpaninggal, Desa Karangpaninggal, Kecamatan Purwadadi, Kabupaten Ciamis, Manijo, mengharapkan pembangunan irigasi di wilayahnya tepat sasaran.
Pernyataan Manijo terkait 255 hektar sawah yang belum dialiri air di wilayah Lakbok Utara, termasuk wilayah Desa Karangpaninggal. Dia mengharapkan BBWS segera merealisasikan pembangunan irigasi tersebut.
Baca Juga: 255 Hektar Sawah di Ciamis Tak Teraliri Air, Petani Kelimpungan
Selama ini, lantaran tidak ada saluran air, petani kerap mengalami gagal panen. Tidak adanya irigasi berpengaruh terhadap hasil panen para petani.
Manijo menegaskan jika ada tindak lanjut dari BBWS maka harus benar dan tepat agar air sampai ke sasaran akhir yaitu Desa Karangpaningal. Karena itu, bangunan fisik irigasinya harus dibangun dengan baik.
“Tidak hanya dilening (sisi irigasi dicor beton, red) saja, harus ditambah juga debit airnya, dan ketinggian tanggulnya pun harus dinaikkan,” kata Manijo, Minggu (5/7/2020).
Seharusnya, kata Manijo, pembangunan irigasi ini harus memperhatikan medan atau tinggi rendahnya aliran tempat air mengalir. Karena air selalu mengalir pada tempat yang lebih rendah.
Manijo menjelaskan irigasi ini merupakan sambungan dari daerah Pondokhuni tepatnya di Dusun Sukabagja, RT 24 RW 6, Desa Kelapasawit, Kecamatan Lakbok, Ciamis. Irigasi ini merupakan jalur Paniisan, sasaran jalur airnya dapat melewati beberapa desa yaitu Desa Sukanegara dan Kertajaya Kecamatan Lakbok, Desa Sukamulya dan ujungnya Desa Karangpaningal, Kecamatan Purwadadi.
Pembangunan Irigasi, Ketinggian dan Debit Air Ditambah
Manijo menginginkan dari awal jalur Paniisan daerah Pondokhuni hingga Karangpaningal yang rawan jebol, ketinggiannya ditambah sampai 60 cm. Selain itu, debit air juga dinaikkan 45 sampai 50.
Talang air yang di atas pun juga harus diubah atau dilening saja. Fisik bangunan leningnya juga berbentuk tegak persegi panjang, tidak seperti segitiga. Dengan bentuk tegak persegi panjang, maka kecepatan air bertambah dan tanggul tidak gampang jebol. Dengan begitu airnya dapat mengalir deras dan sampai ke tujuan akhir yaitu Desa Karangpaningal.
“Kalau nggak ditambahkan debit airnya, maka air tidak akan mengalir deras sampai ke sasaran terakhir yaitu Karangpaningal,” tegasnya.
Manijo selaku ketua kelompok P3 Air Batu Kasur mengaku sering menunggu air di jalur Paniisan ini. Pasalnya sedikit sekali air untuk sampai sasaran akhir. “Jadi harus dikawal terus,” tandasnya. (Aisyah/R7/HR-Online)