Berita Ciamis (Harapanrakyat.com),- Warga Kecamatan Panawangan, Kabupaten Ciamis keluhkan harga Elpiji 3 Kg di tingkat pengecer yang terlalu mahal. Kondisi ini terjadi sudah berlangsung lama. Kondisi ini membuat warga menderita, terutama disaat kondisi Pandemi Covid-19 sekarang.
Warga berharap Dinas Koperasi, UKM dan Perdagangan (KUKMP) Kabupaten Ciamis tak tinggal diam. Diharapkan turun ke lapangan untuk melihat dan mengatasinya. Sehingga harga gas elpiji 3 Kg sesuai dengan harga eceran tertinggi (HET) yang telah ditetapkan pemerintah.
“Kemungkinan mahalnya harga di tingkat pengecer di sebabkan pangkalan menjual ke pengecer dengan jumlah banyak. Warga yang membeli ke pangkalan tidak ke bagian,” ungkap Lusi, warga Desa Sagalaherang, Kabupaten Ciamis kepada HR Online, Senin (27/07/2020).
Imas, warga lainnya mengatakan, harga elpiji 3 Kg di tingkat pengecer tembus Rp. 23.000 – Rp 25.000. Padahal kalau merujuk pada sesuai dengan HET, gas berjuluk tabung melon ini harganya hanya berkisar Rp. 16.000 sampai Rp 17.000.
“Gas bersubsidi tersebut harganya tidak pernah turun. Banyaknya pengecer yang membeli, otomatis warga jarang ke bagian. Terpaksa harus membeli di pengecer meski harganya mahal,” ungkap Imas warga Panawangan.
Imas mengatakan berdasarkan keterangan dari pengecer, mahalnya harga elpiji tersebut, pengecer berdalih karena jarak ke pangkalan cukup jauh. Sehingga ada ongkos tambahan yang membuat harga gas elpiji menjadi mahal.
“Menghadapi situasi sulit saat pandemi corona, semestinya dinas terkait Pemkab Ciamis melakukan sidak ke setiap pangkalan. Sebab, bisa saja antara pangkalan dan pengecer ada main. Sehingga lebih banyak memilih menjual ke tingkat pengecer,” ucapnya. (Edji/R9/HR Online)