Rabu, Februari 12, 2025
BerandaBerita TerbaruFenomena Aneh Hujan Berlian di Empat Planet Raksasa, Mengapa Terjadi?

Fenomena Aneh Hujan Berlian di Empat Planet Raksasa, Mengapa Terjadi?

Fenomena aneh hujan berlian memang nyata terjadi. Memang kemustahilan jika hal tersebut terjadi di planet yang kita tinggali ini. Namun tidak untuk planet lain seperti Uranus dan Neptunus.

Seperti yang diketahui bahwa Uranus dan Neptunus masuk dalam jajaran planet raksasa. Hingga saat ini belum ada ilmuwan yang menjamah kedua planet tersebut. Namun para ilmuwan mengungkapkan bahwa sudah terjadi hujan berlian.

Hal ini didasarkan pada data atmosfer yang menunjukkan adanya fenomena aneh. Para astronom dan fisikawan juga telah mencurigai adanya fenomena ini 40 tahun lamanya.

Fenomena Aneh Hujan Berlian di Uranus dan Neptunus, Bagaimana Penjelasannya?

Planet Uranus dan Neptunus memang belum pernah dijamah oleh manusia Hal ini dikarenakan oleh jarak dan faktor lainnya seperti kondisi di planet tersebut. Selama ini hanya ada satu perantara yang telah melewati kedua planet tersebut.

Voyager 2 merupakan wahana yang pernah dikirim ke luar angkasa. Bukan berarti Voyager 2 dikirim untuk menjalankan misi khusus. Voyager ini hanya mendekati dan melewati kedua planet tersebut.

Sistem tata surya di kedua planet tersebut masih membingungkan bagi para ilmuwan. Apalagi dengan adanya fenomena aneh hujan berlian yang terjadi. Hal ini membuat para ilmuwan melakukan sebuah eksperimen dan hipotesis.

Baca juga: Perjalanan Pesawat Luar Angkasa Galileo

Para ilmuwan dikatakan berhasil sebab mereka menghasilkan hipotesa yang logis. Penjelasannya adalah ketika dibawah permukaan Uranus dan Neptunus mengalami panas yang intens. Kemudian terjadinya tekanan yang tinggi dengan jangkauan ribuan kilometer.

Lalu terjadi pemutusan senyawa karbon yang ada di dalamnya. Tekanan yang tinggi membuat karbon berubah menjadi sebuah berlian. Berlian yang jumlahnya tidak sedikit tersebut akan tenggelam jauh ke dalam inti planet.

Kemajuan eksperimen pun terjadi dengan menggunakan instrumen yang lebih canggih. Linas Coherent Light Source X-Ray laser merupakan alat yang digunakan untuk eksperimen terbaru.

Instrumen canggih ini dimiliki oleh SLAC National Accelartor Laboratory. LCLS ini digunakan sebagai alat ukur yang paling akurat dalam proses hujan berlian. LCLS juga menemukan bahwa karbon tersebut mengkristal dan menjadi berlian secara langsung.

Fenomena aneh hujan berlian ini kembali dibuat eksperimen. Seorang fisikawan bernama Dominik Kraus menjadi pemimpin dalam eksperimen ini. Krauss dan rekannya menggunakan metode yang lebih canggih yaitu LCLS tersebut.

Kraus menggunakan hydrocarbon poly styrene (C8H8) sebagai pengganti metana. Kemudian dipanaskan dan diberi tekanan. Eksperimen tersebut benar-benar meniru keadaan di Uranus dan Neptunus.

Para fisikawan ini kemudian mengamati perubahan yang terjadi. Dimana karbon benar-benar mengkristal dan membentuk berlian. Sedangkan sisanya berubah menjadi hidrogen.

Fenomena Aneh Hujan Berlian Juga Terjadi di Jupiter dan Saturnus

Sebelumnya hujan berlian terjadi di Uranus dan Neptunus. Mengingat atmosfer kedua planet tersebut memiliki komposisi seperti mineral berharga. Diantaranya adalah hidrogen, helium, dan juga gas metana.

Hal ini juga meyakinkan para ilmuwan bahwa Jupiter dan Saturnus mengalami fenomena ini. Fenomena aneh hujan berlian di Jupiter dan Saturnus juga hampir sama dengan Uranus dan Neptunus.

Atmosfer dari Satunus dan Jupiter juga mengandung metana dan komposisi lainnya. Namun proses terjadinya hujan berlian ini berbeda-beda. Badai petir di Jupiter dan Saturnus menyambar metana dan mengubahnya menjadi karbon terbakar.

Baca juga: Petir Terpanjang di Brazil Sejauh 709 Km Disebut Sebagai Megaflash

Kemudian akan membentuk awan karbon terbakar lalu jatuh ke planet dalam bentuk potongan. Kemudian mengeras menjadi grafit. Bentuknya pun begitu mengkilap seperti berlian. Namun potongan tersebut akan mencair dan bergerak ke dalam planet.

Hal ini dikarenakan adanya tekanan dan juga suhu panas yang sangat tinggi. Bisa dikatakan bahwa Saturnus dan Jupiter juga memiliki suhu panas yang begitu ekstrem. Proses hujan berlian di Jupiter dan Saturnus berakhir menjadi berlian yang mencair.

Para ilmuwan menyebutkan bahwa berlian di Saturnus memiliki besar 1 cm. Kemudian curah hujan yang terjadi di Saturnus terjadi tiap tahun. Diperkirakan hujan tersebut menghasilkan 1.000 ton berlian tiap tahun.

Jika dilihat dari prosesnya, keempat planet tersebut memiliki kandungan yang sama yaitu metana. Fenomena aneh hujan berlian di keempat planet ini memang dipengaruhi oleh kandungan atmosfer. Terlebih lagi dengan adanya metana yang nantinya berubah menjadi karbon. Namun perubahannya terjadi dengan cara berbeda. (R10/HR-Online)

Keutamaan Doa Panjang Umur, Raih Kehidupan yang Berkah

Keutamaan Doa Panjang Umur, Raih Kehidupan yang Berkah

Memiliki umur yang panjang dan bermanfaat tentu menjadi dambaan setiap manusia. Rasulullah pun mengajarkan kepada umatnya untuk senantiasa memanjatkan doa panjang umur. Baca Juga: Doa...
Sinopsis Samawa Dosamu Cintaku Selamanya, Tentang Isu KDRT

Sinopsis Samawa Dosamu Cintaku Selamanya, Tentang Isu KDRT

Banyaknya film terbaru yang akan tayang di bioskop tentu memberikan beragam pilihan bagi para penonton. Salah satunya adalah film berjudul Samawa Dosamu Cintaku Selamanya,...
Oppo Find X9 Ultra, Bocoran Spesifikasi dan Perkiraan Peluncuran

Oppo Find X9 Ultra, Bocoran Spesifikasi dan Perkiraan Peluncuran

Oppo tampaknya sedang mempersiapkan smartphone flagship terbaru dari seri Find, yaitu Oppo Find X9 Ultra. Perangkat ini kemungkinan besar akan hadir pada tahun 2026...
Ular sanca kembang Banjar

Ular Sanca Kembang 3 Meter Pemangsa Ayam Bikin Geger Warga Kota Banjar

harapanrakyat.com,‐ Ular sanca kembang sepanjang 3 meter bikin geger warga Lingkungan Jadimulya, Kelurahan Hegarsari, Kecamatan Pataruman, Kota Banjar, Jawa Barat. Ular yang sempat memangsa...
Cat Rumah Warna Soft, Pilihan Tepat untuk Interior Rumah

Cat Rumah Warna Soft, Pilihan Tepat untuk Interior Rumah

Dalam dunia desain interior, pilihan warna sangat berdampak pada suasana dan estetika suatu ruang. Cat rumah warna soft, dengan nuansa lembut dan kalem, menjadi...
Meninggal Dunia Akibat DBD

Satu Anak di Kota Banjar Meninggal Dunia Akibat DBD, Dinkes: Belum Dapat Laporan Resmi

harapanrakyat.com,- Seorang anak di Kota Banjar, Jawa Barat, meninggal dunia akibat DBD. Virus Demam Berdarah Dengue (DBD) itu menyerang Rifkah Khoirunnajah (10), warga Lingkungan...