Berita Jabar (Harapanrakyat.com),- Tempat kerja menjadi salah satu lokasi yang perlu perhatian khusus dalam mencegah penyebaran Covid-19. Untuk itu, Disnakertrans Jabar intens awasi protokol kesehatan di tempat kerja. Agar pihak perusahaan tetap disiplin dan waspada terhadap penyebaran Covid-19.
“Kami secara intens melakukan pemantauan dan pengawasan penerapan protokol kesehatan Covid-19 yang dilakukan di perusahaan dan industri. Diharapkan pimpinan perusaah mengajak para pekerja secara disiplin menerapkan protokol kesehatan,” ujar Taufik Garsadi, Kepala Disnakertrans Jabar, di Bandung, Selasa (8/7/2020).
Taufik menginstruksikan kepada para Kepala UPTD Disnakertrans di 5 wilayah di Jabar, dan Balai Latihan Kerja (BLK) untuk berkoordinasi dengan Dinas Tenaga Kerja Kota/Kabupaten. Untuk memastikan para pekerja di perusahaan maupun industri menerapkan protokol kesehatan.
Disnakertrans Jabar selain intens awasi protokol kesehatan di tempat kerja, juga telah mengeluarkan protokol pencegahan Covid-19. Dimana setiap pimpinan di perusahaan diminta terlibat dalam mengantisipasi penyebaran Covid-19. Upayanya mengoptimalkan fungsi layanan kesehatan di lingkungan kerja.
Perusahaan wajib menyediakan tempat cuci tangan, memelihara kebersihan tempat kerja secara rutin. Memerintahkan kepada pekerja untuk membatasi kontak badan dengan sesama pekerja. Menunda kegiatan yang sifatnya melibatkan banyak orang.
“Supaya pengawasan dan pemantauan berjalan optimal, kami akan memerisa norma ketenagakerjaan dan standar keselamatan, dan kesehatan kerja (K3). Perusahaan dan serikat buruh harus bersepakat melaksanakan protokol kesehatan. Kami pastikan itu,” tuturnya.
Disnakertrans Jabar Intens Awasi Protokol Kesehatan, Perusahaan Harus Swab Test Pegawai
Sebelumnya, Gubernur Jabar Ridwan Kamil merekomendasikan agar swab test dilakukan perusahaan terhadap para pekerjanya. Saat ini Gugus Tugas Jabar fokus terhadap lingkungan industri, karena kasus klaster industri ini merupakan lintas wilayah.
“Kami juga meminta kepada Kepala daerah di jabar agar mendorong industri besar melakukan swab test mandiri. Setidaknya 10 persen dari karyawan yang ada secara random,” katanya.
Taufik menyebut pihaknya telah beraudiensi dengan APINDO Jabar terkait rekomendasi tersebut. “Mereka siap melakukannya, hanya kesulitan mendapatkan alat tes PCR. Mereka butuh bantuan pemerintah dalam penyediaan alat tes, dananya dari mereka,” kata Taufik. (R9/HR-Online)