Berita Ciamis (harapanrakyat.com).- Demi melestarikan kembali budaya batik tulis Ciamisan, Dinas Kebudayaan Pemuda dan Olahraga (Disbudpora) Kabupaten Ciamis, mencoba menghidupkan kembali kerajinan tangan tersebut dengan membawa seorang ahli batik tulis.
Kehadiran ahli batik tulis tersebut diharapkan bisa membantu membangkitkan kembali batik tulis Ciamis.
Kadisbudpora Ciamis, Erwan Darmawan, mengatakan, awal mula keinginannya mengembangkan kembali budaya batik tulis Ciamisan yakni setelah salah satu tokoh Ciamis membawa batik ke kantor Dispora.
Tokoh tersebut tak lain adalah Kang Masmu. Ia datang ke kantor membawa beberapa contoh batik yang menurutnya asli buatan Ciamis.
“Kemudian, kang Masmu meminta supaya kami karena di Dispora ada bidang budaya untuk kembali menghidupkan budaya membatik terutama batik tulis Ciamisan, karena dulu Ciamis merupakan sentra penghasil kerajinam batik,” ujar Erwan Selasa (21/7/2020) di kantornya.
Dari situlah muncul ide untuk melakukan inovasi dibidang budaya membatik. Sebelum melakukan inovasi terhadap batik tulis Ciamis, ia mencari tahu dulu seperti apa batik tulis, tentunya dengan spesifikasi harga ke berbagai outlet batik di Tasikmalaya.
“Ternyata harga batik tulis sangat mahal mulai harga Rp 750 ribu hingga Rp 1 juta perlembar kain batik tergantung warna,” katanya.
Membuat Batik Tulis Ciamisan Memakan Waktu Cukup Lama
Selain mahal Kata Erwan, membuat batik tulis juga waktunya cukup lama untuk satu lembar kain bisa memakan waktu dua minggu hingga satu bulan, sesuai dengan tingkat kerumitan gambar dan juga warna.
“Karena batik tulis dominan dengan warna dan itu yang membuat mahal harganya,” jelas Erwan.
Lanjutnya, meski lama dan juga mahal, akan tetapi pihaknya akan mencoba untuk kembali menghidupkan kembali batik tulis Ciamisan.
“Kita akan buat batik di belakang kantor Disbudpora Ciamis sebagai percotohan terlebih dahulu, dan menjadi inovasi bidang kebudayaan dengan membangkitkan kembali batik Ciamisan,” ungkapnya.
Kedepan kata Erwan, pihaknyua bukan hanya akan membangkitkan budaya membatik, tetapi batik juga harus menjadi salah satu pembelajaran terutama buat anak sekolah di Ciamis.
Nantinya setiap sekolah bisa praktek bagaimana cara membuat batik tulis Ciamisan, kita akan kerjasama dengan Dinas Pendidikan.
Sementara Zepan salah seorang pembantik yang diminta Disbudpora membuat batik tulis mengatakan, untuk corak batik tulis sendiri sebetulnya tidak jauh berbeda dengan cara membuat batik sablon atau cetak dan yang membedakan hanya dari warna saja.
“Untuk batik tulis warna yang paling dominan dikedepanakan dan untuk corak bisa mengikuti, adapun warna yang digunakan sama dengan batik lainnya yaitu dari damar, namun karena prosesnya lama diperlukan keahlian khusus terutama dalam menggambar awal sebelum di warna,” jelasnya. (es/R8/HR Online)