Berita Banjar (harapanrakyat.com).- Ditengah pandemi Covid-19 puluhan warga lingkungan Parungsari, Rt 8/3 Kelurahan Karangpanimbal, Kota Banjar, terserang penyakit Chikungunya akibat gigitan nyamuk aedes aegipty atau aedes albopictus.
Puluhan warga tersebut mengalami gejala seperti sakit kepala, nyeri sendi bahkan sebagian anggota badan tidak bisa digerakan sehingga mereka tak bisa beraktivitas karena badan terkulai lemas.
Salah seorang warga terserang Chikungunya, Yanti, menuturkan, setelah terserang Chikungunya ia mengalami lemas seperti kekurangan energi. Bahkan kakinya mendadak tidak bisa digerakan seperti orang lumpuh.
“Waktu itu saya habis mijet tetangga. Setelah pulang malamnya kaki saya tiba-tiba tidak bisa buat jalan. Badan juga lemas disertai demam,” kata Yanti kepada awak media, Sabtu (4/6/20).
Saat diperiksakan ke dokter, lanjut Yanti, ada tanda-tanda menunjukan gejala penyakit Chikungunya yang diakibatkan gigitan nyamuk aedes aegipty.
“Setelah berobat selang beberapa hari saya coba mulai menggerakan kaki. Alhamdulillah, sekarang sudah mulai sembuh,” ujarnya.
Ketua Rt setempat, Legih Legimin, mengatakan, sudah hampir satu bulan ini hampir rata-rata warga di lingkungan Parungsari terserang penyakit Chikhungunya.
Warga yang terserang Chikungunya itu mencapai puluhan orang dan tersebar di beberapa RT di antaranya lingkungan RT 8, RT 7 RT 9, RT 10 dan lingkungan RT 11. Kadang dalam satu rumah bisa sampai tiga orang.
“Ada sekitar lima puluh orang lebih. Usianya merata dari anak-anak sampai orang tua. Mereka kabanyakan berobat ke klinik makanya Puskesmas baru tahu sekarang,” katanya.
Rencananya, lanjut Legimin, besok pagi akan diadakan bersih-bersih massal bersama warga untuk pemberantasan sarang nyamuk atau PSN di lingkungan sekitar.
“Besok diadakan bersih-bersih lingkungan sebelum nanti diadakan fogging. Tadi sudah ada penyuluhan dan tinjauan dari Puskesmas,” ujarnya. (Muhlisin/R8/HR Online)