Berita Ciamis (Harapanrakyat.com),- Pemerintah Kabupaten Ciamis dukung denda tak bermasker Rp 150 ribu bagi warga ketika beraktivitas. Tujuan dari denda adalah substansinya guna mendisiplinkan masyarakat, dalam menjalankan protokol kesehatan Covid-19.
Yana D Putra, Wakil Bupati Ciamis, menyatakan meski belum ada pemberitahuan secara formal dari Gubernur Jawa Barat, namun pihaknya akan membahasnya di Gugus Tugas Covid-19 Ciamis.
“Belum ada arahan lebih jauh baru informasi, mungkin minggu ini. Pada intinya, denda itu substansinya untuk disiplin, agar warga pakai masker saat beraktivitas di luar rumah. Tentu mendukung, bagus,” jelas Yana saat ditemui di ruang kerjanya, Selasa (14/7/2020).
Dikatakan Yana, Alasan Ciamis dukung denda tak bermasker Rp 150 ribu ini, sebagai upaya mencegah penyebaran Covid-19. Terutama dalam meningkatkan percepatan kesadaran masyarakat. Karena pencegahan dasarnya ada pada diri masing-masing.
“Mungkin nanti setelah ada arahan, pelaksanaannya seperti apa, dan tindakannya bagaimana. Yang jelas ini secara kolektif meningkatkan kesadaran masyarakat. Agar paham pentingnya menggunakan masker dalam setiap aktivitas di tempat umum,” jelas dia.
Ciamis Dukung Denda Tak Bermasker Rp 150 Ribu, Pandemi Belum Berakhir
Diakui Yana, sekarang setelah masa adaptasi kebiasaan baru (AKB), warga Ciamis seperti tak peduli dengan Covid-19. Sekitar 30 persen warga yang beraktivitas di luar rumah sudah tak menggunakan masker. Padahal sampai saat ini pandemi Covid-19 belum berakhir, selama belum ditemukan vaksin. Bahkan setiap hari kasus terus bertambah dan mengalami peningkatan.
Usaha Ciamis dukung denda tak bermasker Rp 150 ribu, pihakynya terlebih dulu memberikan edukasi dan sosialisasi kepada masyarakat. Utamanya dalam menerapkan protokol kesehatan umum, pakai masker, jaga jarak dan cuci tangan.
“Disiplin menggunakan masker ini sebetulnya kan untuk diri sendiri, melindungi diri. Supaya terjaga dari ancaman Covid-19, sekaligus melindungi keluarga kita,” kata Yana.
Tak dipungkiri, kondisi ini membuat masyarakat jenuh. Karena aktivitas menjadi terhambat dan menjadi tidak produktif. Sehingga upaya agar tetap produktif, dan perekonomian tetap berjalan, solusinya menggunakan masker.
“Jangan sampai ini berakhir dengan ketidakpedulian. Sangat berbahaya kalau seperti itu. Mari kita sama-sama menjaga diri, jaga keluarga dan orang terdekat,” pungkas Yana. (R9/HR Online)