Berita Banjar, (harapanrakyat.com),- Massa dari Gerakan Masyarakat Bawah Indonesia atau GMBI Kota Banjar, Jawa Barat, melakukan aksi unik untuk menolak Rancangan Undang-undang Haluan Ideologi Pancasila (RUU HIP), Kamis (2/6/2020).
Dalam aksi unjuk rasa di gedung DPRD Kota Banjar, mereka memainkan alat musik berupa kentongan untuk menyampaikan aspirasi.
Ketua GMBI Kota Banjar, Nesa Hadi, mengatakan, penyampaian aspirasi menggunakan kentongan tersebut merupakan simbol bahwa negara dan bangsa ini sedang dalam kondisi genting.
Untuk itu, perlu dibunyikan kentongan agar para pemangku kebijakan di negeri ini bangkit dan bersama-sama menolak RUU HIP. Termasuk juga mempertahankan ideologi Pancasila sebagai dasar negara.
“Bangsa ini sedang dalam kondisi genting. Itu sebabnya kami membunyikan kentongan agar semua elemen bangsa ini menolak RUU HIP,” kata Nesa kepada awak media di sela aksi.
Menurutnya, keberadaan RUU HIP berpotensi memecah belah bangsa, mengusik pancasila sebagai dasar negara dan ideologi bangsa sehingga harus dibatalkan dan ditolak.
“Pancasila harga mati buat kami. Jadi hentikan RUU HIP. Jangan sampai masuk ke Prolegnas, kami semua akan menolak,” ujar Nesa.
DPRD Kota Banjar diharapkan dapat menekan DPR RI serta mengawal aspirasi penolakan RUU HIP sampai pusat agar RUU ini ditolak dan dibatalkan.
“Kami berharap aspirasi ini bisa disampaikan. Apabila tidak kami akan datangkan massa lebih banyak lagi. Bahkan tidak menutup kemungkinan kita adakan aksi penolakan ke Jakarta,” katanya.
Sementara itu, beberapa anggota DPRD Kota Banjar yang hadir H. Sudarsono, Dallijo, H. Annur dan Rudi Kusdinar, menyambut positif aspirasi yang disampaikan peserta massa aksi. Mereka berjanji akan memperjuangkan aspirasi mereka sampai RUU HIP dibatalkan.
“Aspirasi ini akan kami sampaikan kepada pimpinan agar dilanjutkan sampai ke DPR pusat,” katanya. (Muhlisin/R7/HR-Online)