Berita Tasikmalaya (harapanrakyat.cok).- Berawal dari kepedulian terhadap sampah yang berceceran dimana- mana, Bumdes Jaya Mandiri Desa/Kecamatan Manonjaya, Kabupaten Tasikmalaya, mengembangkan usaha dibidang pengolahan sampah.
Tak tanggung-tanggung, tonan sampah berhasil diolah dan didistribusikan ke luar daerah.
Direktur Bumdes Jaya Mandiri, Ade Rukman mengatakan, awalnya, usaha pengolahan sampah ini terbentuk lantaran banyaknya sampah yang berserakan di lapang Manonjaya, yang kerap dijadikan lokasi acara keramaian.
“Di lapangan kan sering ada acara, sesudah acara tersebut selalu banyak sampah, nah kami berpikir ada baiknya dimanfaatkan, kebetulan pihak desa memfasilitasi, dan alhamdulillah sampai sekarang berlanjut,” ungkap Ade Rukman, Selasa (8/7/2020).
Pihaknya saat ini juga sudah bekerja sama dengan bank sampah Ciamis, dan membuat MOU untuk mengambil sampah pet.
“Sampah itu kita ambil, nanti kita proses dengan cara di press. Dari hasil press itu kita kirim ke pabrik di Bandung, ada ke Kahatex, Pabrik Subur dan lainnya tergantung dimana harga yang paling tinggi kita jual,” ungkapnya.
Omset 12 Ton Perbulan
Saat pertama bediri tahun 2019 lalu, dalam sebulan pengolahan sampah yang dikelola Bumdesnya hanya menghasilkan sekitar 5 ton sampah.
“Alhamdulillah untuk sekarang per bulan sudah nyampai 12 ton kirimnya, untuk sekarang kan baru mengolah sampah non organik, saya juga ingin mengembangkan dalam bidang sampah organiknya,” katanya.
Namun untuk mengolah sampah organik lanjut Rukman, harus ada mesin khusus yakni mesin pencacah untuk mengolah sampah organik bekas catering, sampah organik pasar sayuran buah-buahan dan itu juga perlu proses.
“Sudah ada penawaran untuk mesin pencacah sekitar Rp 215 jutaan, tapi mungkin itu buat tahun depan karena harganya mulai mahal,” ucapnya.
Lebih lanjut ia mengatakan, kerhasilan Bumdes Jaya mandiri mengelola sampah, tak lepas dari manajemen pengelolaan yang baik,.
Mulai dari pembelian bahan baku, hitung penyusutanya hingga gaji tenaga kerja, kita kelola dengan profesional.
“Perkiraan untuk penyusutan dari pembelian bahan baku sekitar 10% an, biaya tenaga net provit baru masuk ke bumdes. Kalau dulu kan kita bermitra misalnya untung 8 juta dibagi dua, tapi kalau sekarang pengelolaan sampah murni dikelola sama Bumdes penghasilan pendapatan bersih masuk ke Bumdes,” katanya.
Adanya pabrik pengolahan sampah ini nyatanya mampu memberdayakan masyarakat Desa. Masyarakat sekitar ikut bekerja untuk membersihkan botol.
“Jadi kita berdayakan ibu ibu yang belum punya kegiatan, alhamdulillah sudah banyak ibu-ibu yang terbantu dengan adanya pengolahan sampah ini,” kata Ade.
Atas kemajuan dan keberlangsungan BUMDES Jaya Mandiri, pihaknya mengucapkan terima kasih kepada Kepala Desa, BPD dan LPM yang telah mendukung kemajuan dan memberikan motivasi kepada Bumdes Jaya Mandiri.
Bumdes Jaya Mandiri saat ini selain konsen di pengolahan sampah, juga bergerak di bidang simpan pinjam, toko kelontong, gas, toko ATK, BRI Link, dan BNI Link.
“Kedepan kita punya remcana usaha lainya, seperti pengelolaan aset desa GOR, ada kios, ada kontrakan. Tahun depan kita benahi supaya bisa menyumbang untuk meningkatkan PADes lebih besar,” pungkasnya. (Apip/R8/HR Online)