Berita Pangandaran, (harapanrakyat.com),- Kejenuhan mulai menghinggapi warga Kabupaten Pangandaran yang membatasi aktivitas di luar rumah lantaran pandemi Covid-19. Sejumlah warga di Desa Bagolo, Kecamatan Kalipucang memutuskan untuk mencari suasana baru di luar rumah. Mereka menyerbu Pantai Karapyak, namun bukan untuk berwisata, melainkan berburu mata lembu.
Sono, warga Bagolo, mengaku jenuh jika harus terus-terusan berada di rumah, sementara kebutuhan hidup dirinya dan keluarganya juga harus dipenuhi.
“Alhamdulillah sekarang ada aktifitas baru, mencari mata lembu. Saya ikut berbaur dengan warga lainnya di Pantai Karapyak ini,” kata Sono kepada HR Online, Sabtu (20/6/2020).
Mata lembu sendiri merupakan hewan yang mirip dengan keong. Menurut Sono, rasa mata lembu lebih gurih dan enak dibanding keong biasa.
“Biasanya kalau dapat selain dimakan sekeluarga, kalau dapat banyak dijual ke pengepul. Harganya Rp 10 ribu sampai Rp 15 ribu per kilonya,” ungkap Sono.
Sono mengaku setiap hari berburu mata lembu di antara karang laut. Pendapatannya dari menjual mata lembu ke pengepul dalam sehari bervariatif.
“Paling sehari dapat uang di kisaran Rp 30 ribu ke bawah, sisanya buat makan keluarga di rumah,” katanya.
Hal senada juga disampaikan oleh Bariah, perempuan warga Desa Bagolo lainnya. Kepada HR Online, Barkah juga mengaku jenuh harus di rumah terus.
“Bingung, Emak juga butuh makan, jadi ikut sama yang lain, nyari mata lembu. Uangnya bisa dijual pakai beli beras,” kata Bariah dalam bahasa Sunda.
Bariah menambahkan dirinya menyisakan sedikit mata lembu untuk dibawa ke rumah dijadikan lauk pauk. “Tidak dijual semuanya,” katanya.
Sementara itu untuk berburu mata lembu di Pantai Karapyak, warga mesti menunggu air laut surut. Karena mata lembu tersebut berada di antara sela-sela hamparan batu karang. Saat mengambil mata lembu, warga menggunakan cungkil yang terbuat dari besi. (Entang/R7/HR-Online)