Berita Ciamis, (harapanrakyat.com),- Diduga kesal akibat bau sampah, Warga Dusun Lumbungsari, Desa/Kecamatan Pamarican, Kabupaten Ciamis, memportal akses jalan menuju lokasi Tempat Pembuangan Sementara (TPS).
Pantauan HR di lapangan, portal yang terbuat dari bambu sengaja dipasang oleh warga. Tujuannya untuk menjegal agar kendaraan pembuang sampah tidak bisa masuk ke lokasi TPS, yang berad di pinggir lapang Ditakerti, Desa Pamarican.
“Pemblokiran jalan menuju TPS ini dilakukan oleh warga di sini. Aksinya dilakukan Senin kemarin,” terang Hamzah, warga sekitar yang juga selaku anggota BPD Desa Pamarican, Selasa (16/06/2020).
Selaku warga dan juga anggota BPD, kata Hamzah, dirinya tidak bisa menghalangi aksi warga tersebut. Bahkan menurut dia, itu merupakan gerakan sosial yang wajar dilakukan oleh warga ketika masyarakat menuntut haknya.
“Dimana kata mereka (warga-red) lokasi TPS ini sudah selayaknya diperhatikan. Mengingat saat ini lokasi TPS terlihat semrawut. Sampah berserakan tak terurus, hingga menimbulkan bau yang semerbak sampai ke tengah lingkungan masyarakat,” jelasnya.
Penutupan Akses Jalan ke TPS di Ciamis Spontanitas Warga
Penjabat Kepala Desa Pamarican, Bunyamin, membenarkan adanya aksi penutupan akses jalan menuju TPS. Dirinya pun berjanji akan segera meluruskan persoalan tersebut, demi terciptanya kondusifitas.
“Insya Allah hari ini saya akan undang warga yang melakukan aksi penutupan jalan ke TPS. Mudah-mudahan kita mendapat solusi dan akses menuju TPS, bisa segera dibuka kembali,” katanya.
Bunyamin juga mengatakan, pihaknya telah memanggil beberapa perangkat desa untuk diajak musyawarah terkait kejadian tersebut.
“Tadi saya sudah memanggil para kepala dusun, termasuk kepala Dusun Lumbungsari, di mana lokasi TPS berada,” ucapnya.
Hasilnya pemanggilan, penutupan jalan tersebut merupakan aksi spontanitas warga, yang merasa kesal dengan banyaknya warga yang membuang sampah sembarangan ke TPS.
“Katanya TPS tersebut, selain jadi pembuangan sampah sementara dari pasar Pamarican, namun juga banyak warga dari luar desa lain, yang sengaja membuang sampah ke situ,” terangnya.
Ditambahkannya, warga luar membuang sampah caranya sembarangan. Tidak dimasukan ke dalam bak truk yang telah disediakan. “Nah berawal dari itulah, mereka akhirnya menutup akses jalan ini,” imbuhnya.
Selain menutup jalan, kata Bunyamin, warga juga menuntut adanya upaya pembangunan TPS, agar sampah di lokasi TPS tidak berserakan ke mana-mana.
“Insyaallah tahun ini kita akan realisasikan untuk pembuatan baknya. Karena memang dari sebelumnya juga, TPS ini sudah direncanakan untuk pembangunannya. Bahkan sudah masuk ke dalam RAPBDes,” kata Bunyamin.
Namun, sambungnya, karena adanya Covid, alhasil pembangunannya pun tersendat. “Tapi kemungkinan anggaran tahun ini akan kita laksanakan,” terangnya.
TPS Pamarican Khusus Sampah dari Pasar
Sebelumnya, Pemerintah Desa Pamarican mendirikan TPS di pinggir lapang Ditakerti, untuk menampung sampah dari pasar Pamarican. Setelah itu, sampah dari TPS diangkut ke Tempat Pembuangan AKhir (TPA) oleh petugas.
Namun belakangan ini, bukan hanya petugas kebersihan Pasar Pamarican yang membuang sampah ke lokasi TPS tersebut. Namun puluhan warga lainnya dari luar desa sengaja datang untuk membuang sampah rumah tangga mereka.
Ironisnya, para pembuang sampah ini tidak memperhatikan lingkungan. Mereka seenaknya membuang sampah di lokasi TPS. Akhirnya menggunung dan berserakan, hingga masuk ke pinggir Sungai Citalahab.
Ketua Paguyuban Pasar Pamarican, Ade Samsu, saat dikonfirmasi HR Online, Selasa (16/06/2020) mengatakan, pihaknya tidak mau ambil pusing terkait adanya penutupan aksen jalan pembuangan sampah ke TPS.
“Kecewa pasti ada. Namun, jika memang itu kehendak warga, ya sudah tidak apa apa,” katanya.
Menurutnya, karena pihaknya akan membawa truk sampah ke depan pasar, maka kedepannya tidak akan memberikan kontribusi sampah ke desa.
Belum lagi, lanjutnya, sampah dari Pasar Pamarican jumlahnya sedikit. Dalam seminggu saja, bak truk-nya ini tidak penuh.
“Makanya diambil oleh petugasnya seminggu sekali,” ucapnya. (Suherman/R5/HR-Online)