Berita Jabar (Harapanrakyat.com),- Gubernur Jawa Barat (Jabar) Ridwan Kamil menyatakan sedikitnya 37 ribu UKM (Usaha Kecil Menengah) terdampak Covid-19. Hal itu dikarenakan selama pandemi, turunnya daya beli masyarakat dan dibatasinya ekspor-impor. Untuk Itu Ridwan Kamil mengimbau agar UKM di Jabar bermigrasi menggunakan teknologi digital.
Diketahui, tren masayarakat saat ini menggunakan digital sebagai cara untuk melakukan transaksi. Para pelaku UKM diminta untuk berinovasi mengikuti tren masyarakat masa kini. Teknologi digitak merupakan salah satu peluang agar UKM bisa kembali bangkit.
“Disaat adaptasi kebiasaan baru (AKB), masyarakat membatasi diri sejauh obat untuk Covid-19 belum ada. Peluang usaha adalah dengan memanfaatkan teknologi digital,” ujar Ridwan Kamil, dalam webinar UMKM Jabar di Era AKB di Gedung Pakuan, Bandung, Rabu (24/6/2020).
Ridwan Kamil menyatakan meski dalam kondisi pandemi, namun ada hikmah untuk para UKM di Jabar. Ternyata kenaikan UKM digital di Jabar di angka 17 persen. Untuk itu para pelaku UKM wajib bermigrasi ke digital.
Para pelaku UKM diharapkan memanfaatkan berbagai sarana agar usahanya kembali menggeliat. Mulai dari memanfaatkan media online, promosi menggunakan tekni storytelling, meningkatkan kualitas produk, menjaga hubungan baik dengan relasi dan pelaku bisnis lain. Dan jaga stablitas ekonomi dengan menggunakan skala anggaran.
Ridwan Kamil menegaskan ekonomi di Jabar harus kembali didorong pada adaptasi kebiasaan baru (AKB). Hal itu bertujuan guna mempertahankan angka pertumbuhan ekonomi di Jabar, di angka 2-3 persen. Meski saat ini sedang terdampak Pandemi Covid-19.
“Dengan membuka ekonomi, tentu bisa mempertahankan pertumbunan ekonomi sekitar 2 sampai 3 persen. Kalau tidak berupaya membuka ekonomi ini di bulan Juni, hasil perhitungan pertumbunan ekonomi Jabar bisa minus, atau dibawah 0 persen,” jelas dia.
Untuk itu, Pemerintah Jawa Barat akan mengijinkan pembukaan ekonomi hingga 90 persen di zona biru. Sedangkan untuk zona kuning sebesar 60 persen. Harapannya UKM di Jabar dan aktivitas ekonomi lainnya perlahan-lahan kembali menggeliat. Disamping, pemerintah melakukan pengendalian pandemi saat AKB. (R9/HR-Online)