Berita Banjar (harapanrakyat.com).- Tergerus zaman, kesenian wayang di Kota Banjar kini hampir punah. Hal tersebut disampaikan salah seorang seniman dalang wayang di Dusun Sukamaju RT 02 RW 04, Desa Mulyasari, Kecamatan Pataruman, Kota Banjar, Dian Hardiana.
Menurutnya, kesenian wayang saat ini kurang peminat apalagi dari generasi muda. Padahal, wayang sudah diakui oleh dunia.
“Wayang adalah kearifan lokal yang luar biasa, bukan hanya seni treatrikial, namun, disitu ada seni rupa, karawitan,musik dan yang lainya, oleh karena itu kita harus bangga jika kita memiliki kesenian wayang ini,” ujar Dian kepada HR Online, Minggu (7/6/2020).
Ia mengaku mendalami seni wayang golek mengikuti jejak dari sang ayah, yang merintis seni wayang di Kota Banjar sejak tahun 1960.
“Alhamdulillah sampai sekarang masih ada, walaupun peminat terus berkurang, namun saya akan terus melestarikan wayang,” jelasnya.
Saat ini Dian masih bertahan menggeluti dunia perwayangan. Dia pun tak hanya memainkan wayang, namun membuat juga kerajinan wayang.
Dirinya kerap memperkenalkan seni wayang kepada masyarakat, namun upaya tersebut lumayan berat baginya.
“Upaya melestarikan wayang di Kota Banjar cukup sulit, karena kurangnya minat masyarakat akan kearifan lokal ini. Selain itu, tidak ada yang membantu saya untuk terus melestarikan seni wayang,” ungkap Dian Hardiana.
Zaman sekarang lanjutnya, berbeda dengan zaman saat ayahnya masih ada. Sang ayah yang merupakan seniman wayang di Banjar sampai memiliki karyawan mencapai 60 orang untuk membuat wayang.
“Tetapi kalau sekarang hanya tinggal saya sendiri, kadang di bantu oleh kaka jadi cuma tinggal dua orang yang bisa membuat wayang sekarang,” ucapnya.
Seniman Wayang Banjar Terdampak Covid-19
Pelaku seni wayang tambah Dian, juga sangat terdampak pandemi Covid-19. “Sejak ada Covid-19, panggilan manggung semakin tidak ada. Sebelum ada Covid-19 juga sudah sepi, karena peminat kesenian wayang di Banjar sudah kiurang,” ungkapnya.
Selama ini, seniman wayang di Kota Banjar belum mendapat bantuan apapun dari pemerintah. Meski demikian, Dian tetap melestarikan wayang walaupun menggunakan dana sendiri.
Namun pihaknya berharap, pemerintah memperkenalkan ke masyarakat luas bahwa kita punya kesenian wayang yang harus kita cintai dan kita lestarikan.
“Kita juga harap pemerintah lebih memperhatikan para pengrajin wayang karena sudah sangat sedikit sekali yang minat dalam pembuatan wayang,” katanya.
Meski demikian, pihaknya tetap berusaha bagaimana caranya wayang ini tetap ada dan tidak punah.
“Kadang ada juga sih, anak anak kecil yang suka dengan wayang, langsung diajak oleh saya, dibina dipekernalkan apa itu wayang, saya kumpulkan mereka supaya kedepanya kita mempunyai generasi penerus yang mencintai dan melestarikan kesenian wayang ini,” pungkasnya. (Aji/R8/HR Online)
