Selasa, April 1, 2025
BerandaBerita TerbaruTeori Big Bang: Sejarah, Kelebihan, dan Kekurangannya!

Teori Big Bang: Sejarah, Kelebihan, dan Kekurangannya!

Teori Big Bang sudah sangat terkenal. Big Bang merupakan teori mengenai pembentukan alam semesta. Ini merupakan salah satu teori ilmiah yang sangat populer sepanjang masa.

Pasti Anda bahkan sudah pernah mendengar nama teori satu ini. Big Bang atau ledakan besar merupakan suatu gagasan mengenai awal terciptanya alam semesta yang ada saat ini.

Teori satu ini dicetuskan oleh para ilmuwan. Bahkan ini menjadi teori pembentukan alam semesta yang paling banyak ilmuwan pelajari karena bukti-buktinya yang ada.

Baca Juga: Ukuran Asli Matahari, Bintang di Pusat Tata Surya

Teori Big Bang, Bagaimana Alam Semesta Terbentuk?

Alam semesta tempat Bumi dan planet lainnya ada saat ini tercipta jutaan tahun lalu. Tentunya tidak ada yang tahu kapan pertama kali alam semesta tercipta.

Sejauh ini para ilmuwan hanya mencoba menganalisis dengan bukti-bukti yang ada mengenai bagaimana alam semesta yang megah ini bisa terbentuk. Karena itulah muncul berbagai teori ilmiah pembentukan alam semesta.

Salah satu yang populer saat ini adalah Big Bang atau ledakan besar. Ini merupakan teori yang paling terkenal karena banyak orang awam maupun ilmuwan terima.

Mereka menganggap bahwa Big Bang memiliki gagasan yang paling masuk akal daripada yang lainnya. Apa sebenarnya isi dari teori ini?

Apa yang Isi Teori Ilmiah Big Bang?

Banyak yang mempercayai bahwa Big Bang atau Dentuman Besar merupakan penyebab terbesar dari terbentuknya alam semesta sekitar hampir 14 miliar tahun lalu.

Berdasarkan dari pemodelan ledakan ini, alam semesta awalnya berada di dalam keadaan yang sangat panas dan padat. Akan tetapi, alam semesta terus mengembang sehingga mendingin pada waktu ini.

Teori ini meyakini bahwa alam semesta mengembang sekitar 13,7 miliar tahun lalu. Ledakan besar yang terjadi dalam Teori ledakan besar kemudian berakhir membentuk galaksi serat nebula-nebula di dalamnya.

Setelah melewati waktu yang sangat lama hingga miliaran tahun, nebula tersebut kemudian membeku. Gumpalan tersebut kemudian diyakini menjadi semakin memadat dan berakhir menjadi planet.

Teori ini pada dasarnya menjelaskan secara akurat dan sangat lengkap bagaimana alam semesta saat ini dapat tercipta. Dengan dukungan dari pengamatan oleh para ilmuwan, teori ini memiliki bukti dan kejelasan.

Baca Juga: Penampakan Ukuran Sejati Matahari, Imbas Transit Merkurius

Sejarah Teori Pembentukan Alam Semesta Big Bang

Mari kita melihat bagaimana sejarah terciptanya teori Big Bang hingga menjadi sangat populer seperti saat ini. Bahkan teori ini mampu memberikan penjelasan paling komprehensif dan akurat dengan dukungan metode ilmiah.

Pada awalnya Abbe Georges Lemaitre, ilmuwan asal Belgia menjelaskan teori ini untuk pertama kalinya pada tahun 1920. Berdasarkan teorinya, alam semesta terbentuk akibat kondisi yang super padat.

Tokoh yang mempopulerkan teori ilmiah ini adalah Edwin Hubble. Pada tahun 1924, Edwin Hubble melakukan penelitian terhadap jarak nebula spiral terdekat yang menunjukkan bahwa material tersebut sebenarnya merupakan galaksi lain.

Kemudian Georges Lemaitre pada tahun 1927 menyebut bahwa resesi nebula oleh “persamaan Friedmann” dan juga “relativitas umum” Albert Einstein berasal dari alam semesta yang menyembang.

Pada tahun 1931, Lemaitre memaparkan lebih jauh bahwa pengembangan alam semesta akan membutuhkan syarat bahwa akan mengerut seiring berbaliknya waktu. Hingga pada suatu ketika selurus masa alam semesta berpusat di satu titik, yaitu atom purba, tempat waktu dan ruang bermula.

Bukti yang paling kuat mengarah kepada teori Big Bang adalah mengembangnya alam semesta. Saat mengamati galaksi jauh, Edwin Hubble menemukan bahwa galaksi saling bergerak menjauh.

Semakin jauh jarak sebuah galaksi dari Bumi, maka akan semakin pula galaksi tersebut bergerak untuk menjauh lagi.

Kekurangan dari Big Bang

Teori Big Bang atau yang lebih terkenal sebagai teori ledakan besar ini memang sangat populer dan memiliki banyak ilmuwan yang mendukungnya.

Meski dianggap paling masuk akal, tetapi teori ini masih memiliki kekurangan. Berikut ini kekurangan-kekurangan dari teori ledakan besar:

1. Hidrogen Matahari Bisa Habis

Di dalam penjelasannya, Big Bang menyebut bahwa hidrogen akan habis dan menjadi penyebab alam semesta meledak sehingga pada akhirnya membentuk lubang hitam.

Pada kenyataannya, apabila melihat dari hukum kekekalan energi, hidrogen tidak akan pernah benar-benar menghilang. Hidrogen hanya akan berubah bentuk sesuai dengan siklus perubahannya.

2. Alam Semesta Tetap Stabil

Nah, menurut Big Bang, suatu ledakan tidak bakal menciptakan sesuatu yang baru dan juga bagus, tanpa adanya penata atau perancang.

Pasalnya, sebagian besar ledakan akan menghasilkan sebuah kehancuran, kerusakan, serta kehilangan. Dengan demikian, apakah mungkin ledakan dahsyat bisa menghasilkan keadaan atau kondisi yang justru lebih baik seperti saat ini.

Baca Juga: Asteroid Seukuran Empire State Melewati Bumi, Rotasinya Lambat

3. Energi Berubah, Tidak Muncul Lalu Menghilang Begitu Saja

Ya, sama seperti pemaparan mengenai hukum kekekalan energi, suatu energi tidak akan atau mustahil untuk menghilang.

Energi hanya akan berubah bentuk atau menjadi materi lainnya. Sebagai contoh, air akan menjadi es ketika beku. Itu tentu bukan berarti air menghilang, tetapi hanya berubah bentuk saja.

4. Alam Semesta yang Rapi

Seluruh alam semesta di dalam Teori Big Bang tertata rapi dan tersistem. Misalnya saja seperti bulan yang berputar mengelilingi Bumi dengan sistem tersusun.

Contoh lainnya adalah kumpulan bintang yang membentuk suatu galaksi. Seluruh hal tersebut, Big Bang percaya tidak terbentuk secara kebetulan, namun sudah memiliki aturan yang tersistem.

5. Keraguan Alam Semesta yang Meledak

Kekurangan lainnya dari teori ini adalah ledakan besar terbentuk karena adanya gumpalan superatom yang semakin memadat dan panas sehingga meledak.

Dari ledakan tersebut tercipta galaksi dan isi alam semesta. Akan tetapi, ledakan tersebut seharusnya membuat alam semesta terdapat banyak debu yang tersisa. Namun, saat ini kita masih dapat melihat bintang dengan jelas.

Hingga saat ini memang Teori Big Bang masih menjadi teori pembentukan alam semesta yang paling masuk akal. Meski demikian, teori ini juga memiliki kekurangan seperti tori lainnya. (R10/HR-Online)

Infinix InBook Y3 Max, Laptop Murah dengan Desain Premium

Infinix InBook Y3 Max, Laptop Murah dengan Desain Premium

Infinix kembali menghadirkan kejutan di pasar laptop dengan meluncurkan Infinix InBook Y3 Max. Laptop ini hadir sebagai solusi bagi pengguna yang mencari perangkat dengan...
Rekomendasi wisata sumedang

5 Rekomendasi Wisata Sumedang yang Cocok untuk Berlibur Bersama Keluarga

Rekomendasi wisata Sumedang, Jawa Barat pada momen libur lebaran idul fitri tak boleh terlewatkan. Apalagi Kabupaten Sumedang memiliki banyak objek wisata yang cukup menarik...
Remisi khusus warga binaan

321 Warga Binaan Lapas Banjar Dapat Remisi Khusus Idul Fitri, 5 Langsung Bebas

harapanrakyat.com,- Sebanyak 321 warga binaan di Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas II B Kota Banjar, Jawa Barat, mendapat remisi khusus pada momen perayaan hari raya...
Tingkatkan Persaudaraan

Bupati Sumedang Ingatkan Masyarakat Momentum Idul Fitri Tingkatkan Persaudaraan untuk Bangun Daerah

harapanrakyat.com,- Bupati Sumedang Dony Ahmad Munir mengajak masyarakat untuk memanfaatkan momen hari raya idul fitri ini untuk meningkatkan persaudaraan. Selain itu, pihaknya juga mengingatkan...
Tradisi Menerbangkan Balon Raksasa

Tradisi Menerbangkan Balon Raksasa Berbahan Kertas Jadi Daya Tarik Sendiri Warga Garut

harapanrakyat.com,- Tradisi unik menerbangkan balon raksasa terbuat dari kertas di setiap hari raya Idul Fitri, masih menjadi daya tarik warga Garut, Jawa Barat. Ratusan...
Parkir Ganda

Minimalisir Parkir Ganda dan Pungli di Pantai Pangandaran, Begini Langkah Pemerintah

harapanrakyat.com,- Untuk meminimalisir parkir ganda di kawasan objek wisata Pantai Pangandaran, PT. Garuda General Service yang menjadi vendor pengelolaan parkir terus melakukan pembenahan. Bahkan,...