Berita Banjar, (harapanrakyat.com),- Pasar tradisional Langkaplancar, Kelurahan Bojongkantong, Kota Banjar, mendadak sepi pengunjung atau konsumen. Hal itu, lantaran ada swab test massal kepada para pedagang pasar.
Salah seorang pedagang pakaian, Edi (50) menuturkan, biasanya saat hari minggu dan hari libur, suasana pasar selalu ramai dipenuhi oleh pengunjung atau konsumen.
Namun, saat ada pemeriksaan swab test massal kepada sejumlah para pedagang, banyak konsumen atau warga yang tidak pergi ke pasar untuk berbelanja.
“Kalau pedagang mah banyak yang jualan, cuma yang belanja sepi. Paling separuhnya saja dibanding hari libur, ketika tidak ada pemeriksaan,” kata Edi kepada HR Online, Minggu (21/6/2020).
Menurutnya, banyaknya warga atau konsumen yang tidak berbelanja tersebut, disebabkan mereka takut dan khawatir harus ikut menjalani pemeriksaan swab test.
“Mungkin mereka takut disuruh ikut swab. Selain itu banyak petugas yang berjaga jadi banyak yang enggan ke pasar,” ujarnya.
Target Swab Test Massal di Kota Banjar Terpenuhi
Sementara itu, pelaksana Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kota Banjar, dr. H. Agus Budiana, mengatakan, dari kuota sebanyak 50 peserta yang ditargetkan oleh petugas, ada sekitar 64 pedagang yang mengikuti pemeriksaan swab test.
“Hari ini ada 64 pedagang yang ikut swab, dan itu sudah sesuai target. Besok kita lanjutkan di Pasar Muktisari,” katanya.
Ia berharap, warga dan para konsumen tidak perlu takut dan tetap bisa berbelanja. Karena, target dari pemeriksaan swsb test ini, hanya untuk para pedagang pasar bukan konsumen.
“Target pemeriksaan swab test ini para pedagang pasar, jadi untuk warga tetap bisa berbelanja seperti biasa,” ujarnya.
Patuhi Protokol Kesehatan
Sementara itu, Wali Kota Banjar, Hj. Ade Uu Sukaesih, saat kunjungannya di Pasar Langkaplancar, mengajak kepada para pedagang pasar untuk mengikuti swab test massal. Agar kesehatan mereka lebih terjamin dan terbebas dari virus Corona.
Selain itu, ia juga mengingatkan kepada para pedagang, agar selalu menjaga kebersihan dan menerapkan protokol kesehatan, saat melakukan transaksi jual beli.
“Jaga kebersihan dan protokol kesehatan apalagi ini tempat perdagangan. Jangan sampai ada yang positif,” imbaunya. (Muhlisin/R5/HR-Online)