Sejarah Kaisar Nero, Kaisar Romawi kelima yang memiliki cerita kelam pada catatan sejarah dunia.
Kaisar Nero memiliki nama lengkap Nero Claudius Augustus Germanicus yang lahir pada 15 Desember 37 serta meninggal pada tanggal 9 Juni 68.
Kaisar Nero lahir dari dinasti Julio-Claudion dengan nama lahir Lucius Dominitur Ahenobarbus.
Nero kecil diadopsi oleh pamannya yakni Claudius untuk menjadi penerus tahta. Hal ini terwujud pada 13 Oktober 54 setelah pamannya meninggal.
Sejarah Kaisar Nero
Dinasti Romawi merupakan salah satu kerajaan paling kuat serta jemawa pada masanya dimana luas kekuasaannya hampir seperempat luas dunia.
Selain itu, tidak hanya sangat terkenal dalam bidang militer, Romawi juga sangat populer dalam bidang sains, sastra, dan lain sebagainya.
Romawi memiliki sumbangsih yang cukup besar terhadap dunia. Hingga apabila tidak ada Romawi, mungkin dunia tidak semaju saat ini.
Namun dengan keberhasilan yang diraih, bukan berarti Romawi tanpa cacat. Dalam sebuah catatan sejarah Kaisar Nero, beberapa kali Romawi mengalami kemunduran yang sangat luar biasa.
Salah satu penyebabnya adalah Romawi dipimpin oleh raja-raja yang kejam. Salah satunya yang paling kejam dan terbilang cukup gila adalah kaisar yang bernama Nero.
Nero merupakan sosok kaisar yang cukup kejam serta luar biasa bengis. Saking kejamnya, ia tega membunuh ibu kandungnya sendiri beserta saudara adopsinya dengan senyum penuh kemenangan.
Nero berkuasa mulai tahun 54 hingga tahun 68. Selama menjalankan kekuasaannya, Kaisar Nero sering berhubungan dengan kekejaman dan tirani.
Namun di satu sisi dia juga fokus pada perdagangan, diplomasi, serta meningkatkan budaya ibu kota kekaisaran. Selain itu, dia juga memerintahkan pembangunan teater serta permainan atletik.
Fakta Kejam dalam Sejarah Kaisar Nero
Berikut ini beberapa fakta kekejaman yang dilakukan Nero selama menjalankan kekuasaan di Romawi:
Intrik Nero Untuk Mencapai Kekuasaan
Nero sebenarnya bukanlah keturunan dari keluarga raja, akan tetapi pada akhirnya ia mampu menjadi seorang kaisar yang memimpin Romawi.
Hal ini tidak lepas dari usaha sang ibu untuk dapat menggiringnya mencapai kekuasaan tersebut. Dengan cara yang licik, ibu Nero yang bernama Agrippina Minor mampu membuat Nero menjadi seorang Kaisar.
Nero Membunuh Ibu, Saudara, dan Kedua Istrinya
Tercatat dalam sejarah Kaisar Nero, dia merupakan salah satu pemimpin Romawi yang sangat kejam selama menjalankan kekuasaan.
Nero membunuh ibu kandungnya sendiri yang telah menjadikannya seorang kaisar. Selain itu juga, Nero telah terbukti membunuh kedua istrinya beserta saudara adopsinya.
Membakar Kota Roma dan Mengkambinghitamkan Umat Kristen
Demi membangun kompleks istana yang baru di Bukit Palatine, Nero lakukan pembakaran besar-besaran akan Kota Roma.
Untuk mengelabui rakyat supaya tidak marah kepadanya, Nero mengkambinghitamkan orang-orang Kristen sebagai pelaku pembakaran tersebut. Selanjutnya, Nero memerintahkan kepada anak buahnya guna bantai orang-orang Kristiani.
9 Juni Menjadi Sejarah Kaisar Nero Bunuh Diri
Tidak tahan dengan kelakuan Kaisar Nero yang semakin kejam, pada tahun 68 militer melakukan kudeta dan menurunkan Nero.
Dalam kudeta besar-besaran tersebut, akhirnya membuat Nero melarikan diri. Ia lari menuju rumah mantan budaknya di istana.
Kepada budaknya tersebut, Nero menyuruh untuk menggali sebuah kubur untuk dirinya di belakang rumah. Tidak berselang lama, budak Nero tersebut datang dengan membawa kabar dari lembaga tinggi negara.
Kabar tersebut menyebutkan bahwa seluruh negeri menetapkan Nero sebagai musuh rakyat serta harus diseret untuk dieksekusi mati.
Saat itulah para militer menemukan tempat persembunyian Nero dan akhirnya dia pun terkepung. Kala itu Nero yang telah putus asa, meletakkan sebilah belati pada tangan budaknya, serta membimbing tangan tersebut untuk menusuk lehernya sendiri.
Nero saat itu berteriak kencang sekali dan seketika tersungkur ke dalam genangan darah. Akhirnya Kaisar Nero lebih memilih bunuh diri dengan belati dibandingkan dengan menghadapi hukuman mati dari rakyatnya. Peristiwa tersebut terjadi tepat tanggal 9 Juni 68 pada usia 31 tahun.
Sejak kematian Nero berdasarkan sejarah kaisar Nero, Romawi pun berangsur membaik walaupun terdapat beberapa perselisihan seperti adanya perseteruan antara dua kaisar berikutnya yakni Otho dan Galba. Namun demikian, setidaknya Romawi telah melewati masa kritis dari kepemimpinan kaisar yang kejam. (R10/HR Online)