Berita Tasikmalaya, (harapanrakyat.com),- Sejumlah anggota DPRD Kabupaten Tasikmalaya menjalani rapid test, Senin (15/6/2020). Hasil dari rapid test anggota DPRD Kabupaten Tasikmalaya tersebut, salah seorang ada yang reaktif Covid-19.
Juru bicara penanganan COVID-19 Kabupaten Tasikmalaya, dr Heru Suharto mengatakan, setengah dari anggota DPRD Kabupaten Tasikmalaya mengikuti rapid test.
“Hasilnya sudah keluar, ada salah satu anggota dewan yang diketahui reaktif berdasarkan rapid test,” katanya.
Anggota DPRD Tasikmalaya yang reaktif Covid-19 tersebut kini diminta untuk menjalani isolasi mandiri selama 14 hari. “Nanti harus diswab test juga,” imbuhnya.
Selain itu, gedung DPRD Kabupaten Tasikmalaya akan disemprot disinfektan. Sementara orang yang pernah kontak erat dengan anggota dewan yang reaktif juga akan ditracking.
“Mereka akan diminta untuk menjalani isolasi mandiri,” kata Heru.
Heru menambahkan tim Gugus Tugas Penanganan COVID-19 Kabupaten Tasikmalaya merekomendasikan agar kantor DPRD Tasikmalaya tidak digunakan terlebih dahulu.
“Meski baru dilakukan rapid test pada setengah anggota dewan, dan hanya 1 orang yang reaktif, namun kewaspadaan tetap dilakukan sambil menunggu hasil tes swab anggota yang reaktif,” tandasnya.
Rapid test sendiri merupakan tes untuk mendeteksi keberadaan antibodi pada tubuh seseorang. Biasanya dilakukan untuk skrining awal penularan COVID-19.
Jika seseorang menunjukkan hasil reaktif Covid-19, ini berarti antibodi untuk melawan virus dalam tubuhnya sudah terbentuk. Artinya orang tersebut pernah terpapar virus.
Namun untuk mengetahui apakah virus yang menginfeksi orang tersebut adalah virus Corona, maka memerlukan konfirmasi melalui tes swab. Berbeda dengan rapid test, swab test ini bertujuan untuk mendeteksi keberadaan virus Corona dalam tubuh seseorang.
Sehingga apabila terinfeksi virus Corona, maka swab testnya dinyatakan positif Covid-19. Seseorang dinyatakan terkonfirmasi positif Corona apabila hasil swab test-nya positif.
Apabila hanya reaktif Covid-19 berdasarkan rapid test, orang tersebut belum tentu positif Corona. Karena bisa saja antibodi yang terbentuk dalam tubuh orang tersebut berguna untuk melawan virus lain selain Corona. (Apip/R7/HR-Online)