Berita Jabar (Harapanrakyat.com),- Melalui fitur SOLIDARITAS (Sistem Online Data Penerima Bantuan Sosial), PIKOBAR Sajikan Data Penerima Bansos di Jabar secara komprehensif.
Kadis Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) Provinsi Jabar Setiaji menjelaskan SOLIDARITAS menyajikan data yang memuat jenis dan status alokasi bantuan sosial, yang dilengkapi jumlah keseluruhan penerimal manfaat masing-masing wilayah.
“Jadi di dalamnya secara khusus kaitan dengan bansos. Dalam fitur itu masyarakat bisa melihat siapa saja penerima bansos, termasuk sumbernya. Di situ tersajikan, penerima PKH berapa juta Kepala Keluarga (KK), dan bansos provinsi berapa KK,” ujar Setiaji, Kamis (4/6/20).
Di Jawa Barat ada delapan pintu, yakni PKH, Kartu Sembako, , Bantuan sosial sembako presiden, Kartu Sembako Perluasan, Dana Desa, bantuan langsung tunai dari Kemensos, bansos provinsi, dan juga bansos dari kabupaten/kota. Melalui fitur SOLIDARITAS tersebut, PIKOBAR sajikan data penerima bansos di Jabar.
Dikatakan Setiadi, warga Jabar penerima Bansos dapat mengetahui asal pintu bantuan yang didapat. Karena dalam fitur tersebut dimuat DTKS atau data terpadu kesejahteraan sosial, maupun data non DTKS. Termasuk jumlah penerima Bansos setiap daerah.
“Dalam rangka menginformasikan atau transparansi penerima bansos. Jadi masyarakat bisa saling mengecek. Seperti orang yang tidak layak atau yang sudah meninggal, dengan demikian kita bisa memperbaharui datanya,” ucapnya.
Menurutnya, data yang ditampilkan tersebut tidak secara mendetail. Hal itu dilakukan guna melindungi privasi penerima bantuan sosial. Seperti menyembunyikan sebagian Nomor Induk Kependudukan.
“Kami tetap melindungi privasi penerima Bansos. NIK yang ditampilkan tidak semua yakni digit depan dan belakang, termasuk nama penerima,” Jelasnya.
Selain PIKOBAR Sajikan Data Penerima Bansos, Juga Bisa Sampaikan Keluhan
Warga Jawa Barat yang terdampak COVID-19 namun tidak terdata dapat menyampaikan keluhannya. Termasuk Ketua RW yang ingin mengusulkan penerima Bansos, dengan dokumen lampiran identitas, lokasi dan permasalahannya. Jadi selain PIKOBAR sajikan data penerima bansos juga bisa menyampaikan pengaduan atau keluhan.
“Penyaluran bansos tahap 1, orang tersebut idak layak atau data yang salah, kita perbaiki lagi. Atau masyarakat bisa mengecek di sana. Kedua, menambah data. Seperti ada orang terdampak baru, bisa diperbaharui lewat SOLIDARITAS di PIKOBAR,” Pungkasnya. (R9/HR-Online)