Berita Pangandaran (harapanrakyat.com).- Usaha di bidang peternakan ayam di tengah pandemi corona menjadi tantangan sendiri bagi para peternak. Apalagi mereka dituntut agar kualitas ayamnya sehat dan bagus.
Robi, salah satu pemilik ternak ayam broiler di Dusun Sukamaju, Desa Sukamaju, Kecamatan Mangunjaya, Kabupaten Pangandaran, mengatakan, peternakan yang dikelolanya itu mendapatkan campur tangan dari pemerintah. Sehingga, pihaknya harus maksimal dalam beternak untuk mencukupi kebutuhan di Pangandaran.
Untuk membesarkan ayam broiler, kata Robi, membutuhkan waktu sekitar 40 hari mulai dari ayam kecil hingga dewasa alias siap panen dan dipasarkan.
“Setiap panen, bobot ayam bagusnya di ukuran 2 kilogram sampai 2,5 kilogram dengan harga per kilogramnya Rp 24 ribu di kandang. Alhamdulillah di sini bisa mencapai sekitar 5 ribu ayam dalam sekali panen,” katanya, Selasa (9/6/2020).
Dalam beternak ayam ini, imbuh Robi, yang paling penting diperhatikan adalah blower atau kipas. Alat tersebut menurutnya jangan sampai mati agar meminimalisir kematian ayam. Jika terkendala, maka secepatnya harus diperbaiki.
“Alhamdulillah selama ini tingkat kematian ayam di sini cukup rendah, karena blowernya stabil,” pungkasnya.
Bupati Jeje Wiradinata didampingi anggota DPRD, Dinas Peternakan dan Pertanian, serta jajaran Muspika Kecamatan Mangunjaya, mengatakan, ia merasa bangga dengan para peternak ayam yang masih sanggup memenuhi kebutuhan pasar di Pangandaran.
Menurutnya, para peternak ayam diharapkan bisa lebih berkembang agar produksi daging ayam meningkat, bahkan bisa memasok ke luar Pangandaran.
“Ini PR bagi dinas pertanian dan peternakan. Ke depan harus lebih berkembang lagi. Saya harap kita bisa memasok ke luar Pangandaran,” pungkasnya. (Entang/Koran HR)