Berita Banjar, (harapanrakyat.com),- Penjaga Cagar Budaya Kota Banjar, Jawa Barat akan menerima insentif dari Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud).
Kepala Disdikbud Kota Banjar, H Oom Supriatna, mengatakan, insentif yang diterima para penjaga Cagar udaya sebesar Rp 200 ribu dipotong pajak setiap bulannya, namun akan turun setiap 3 bulan sekali.
“Insentif tersebut akan masuk langsung ke rekening penjaga budaya itu,” kata H Oom, kepada HR Online di kantor Disdikbud, Rabu, (10/6/2020).
Dia menjelaskan, pada bulan ini insentif akan turun pada bulan Juli. Disdikbud saat ini telah mendata seluruh cagar budaya yang ada di Kota Banjar.
Data yang HR terima situs budaya yang ada di Kota Banjar ada 27 situs. Diantaranya Situs Budaya Dalem Kanduruan, Situs Budaya Purbasaka Sari Kusuma, Tambak Baya (Kokoplak), Rajeg Wesi, Gunung Sangkur (Batu Bangkis), Salak Putih, Banyu Mudal, Gunung Tumpeng, Sinawung Galing, dan Gedeng Mataram,
Selanjutnya ada Situs Budaya Singa Perbangsa, Batu Peti, Kiai Panembahan, Pulo Majeti, Dalem Anggasari Makam Cibodas, Sumur Dalapan, Ibu Ratu Nagawati, Bagus Santri Andajaya, Rancawati, Pasir Ipis, Margayuda, Eyang Demang, Makam Kiai Sanusi, Dalem Lengkong, Kanayantani, Mama Sobrowi, dan Banteng Loreng.
Tak hanya itu, H Oom melalui Kepala Seksi Cagar Budaya menjelaskan bahwa setiap tahun selalu ada pembinaan bagi penjaga cagar budaya, salah satunya yaitu bimbingan moral. Hal ini dilakukan agar penjaga cagar budaya tidak melenceng dari keyakinan terhadap Tuhan yang Maha Esa.
“Kami akan sampaikan mengenai tata krama, keyakinan agar penjaga situs budaya tidak meminta atau beribadah kepada selain Tuhan,” ungkapnya.
Untuk tertib administrasi, Disdikbud telah memberikan buku pengunjung kepada setiap penjaga Cagar Budaya Kota Banjar. Dengan adanya buku pengunjung ini, maka akan terpantau berapa jumlah pengunjung yang datang ke Kota Banjar setiap bulan dan setiap tahunnya.
“Dengan begitu kami akan mudah mengevaluasi kekurangan dan kelebihannya,” katanya.
Namun, sayangnya saat ini Disdikbud belum mempunyai pembukuan sejarah situs budaya se-Kota Banjar. (Aisyah/R7/HR-Online)