Berita Pangandaran, (harapanrakyat.com),- Meski sudah dibuka sejak 5 Juni 2020 lalu, namun sejumlah obyek wisata di Pangandaran masih sepi pengunjung.
Pemda Pangandaran memang memperketat penjagaan bagi wisatawan yang akan masuk ke wilyahnya. Sejumlah prosedur mesti ditempuh wisatawan. Salah satunya wisatawan disyaratkan memiliki surat keterangan sehat berupa hasil rapid test.
Selain itu, pengunjung yang boleh masuk ke Pangandaran hanya warga Jawa Barat, warga luar Jawa Barat sementara tidak diizinkan untuk berwisata ke Pangandaran.
Ketua PHRI Kabupaten Pangandaran, Agus Savana, mengatakan, obyek wisata di Pangandaran sudah bisa dikunjungi oleh wisatawan dari seluruh wilayah Jawa Barat dengan tetap menjalankan protokol kesehatan.
“Itu sudah kebijakan pihak Pemkab Pangandaran di tengah pandemi Covid-19. Jadi wayahna dulu untuk kali ini, nanti juga jika Covid-19 sudah tidak ada, tidak akan seperti ini,” kata Agus, Jum’at (19/6/2020).
Agus mengakui saat ini obyek wisata di Pangandaran masih sepi pengunjung. Pengunjung yang datang masih bisa dihitung dengan jari.
“Memang sepi, belum begitu banyak, bahkan masih bisa terhitung,” katanya.
Wisatawan Tak Keberatan Jalani Rapid Tes
Sementara itu, Yuliana, salah seorang wisatawan asal Cicalengka mengatakan, wisata ke Pangandaran cukup ribet karena harus menjalani rapid test terlebih dahulu.
Meskipun demikian, dia menempuh syarat tersebut dan cukup memaklumi aturan dari Pemda Pangandaran, apalagi di situasi pandemi Covid-19 saat ini.
“Awalnya memang sudah tahu syarat wisata ke Pangandaran harus ada hasil rapid test. Makanya saya bersama lima teman lainnya kita rapid test di Cicalengka sebelum berangkat ke Pangandaran,” kata Yuliana.
Yuliana juga mengaku telah mengetahui jika nekat wisata ke Pangandaran tanpa surat keterangan sehat dan hasil rapid test dirinya harus putar balik.
“Ya aku bersama temenku dicek kesehatan dulu karena yang saya baca jika tidak ada rapid test disuruh balik lagi, untuk itu kami berenam dicek kesehatan dan rapid tes dulu. Jadi saat masuk ke Pangandaran pun nyaman,” katanya.
Meskipun mengakui ribet, namun Yuliana memaklumi syarat tersebut. “Apa boleh buat situasinya saat ini lain, dan kami pun memakluminya. Semua demi kebaikan bersama, jadi saya tidak merasa keberatan sama sekali,” tandasnya. (Entang/R7/HR-Online)