Berita Tasikmalaya (harapanrakyat.com).- Objek wisata Curug Panetean, yang berada di Desa Kubangsari, Kecamatan Cikalong, Kabupaten Tasikmalaya, kini menjadi salah satu lokasi wisata yang banyak dikunjungi traveler.
Keindahan alam dengan jernihnya air terjun ditambah pemandangan sekitar yang masih alami, menjadikan lokasi tersebut diburu wisatawan terutama penggila foto selfie.
Dinamakan Curug Panetean, karena curugnya berbentuk tetean atau dalam bahasa Indonesia tangga untuk berjalan kaki.
Untuk bisa sampai ke lokasi, anda membutuhkan waktu sekitar 2 jam dari pusat Kabupaten Tasikmalaya.
Perjuangan untuk sampai ke lokasi Curug Tetean cukup menantang. Karena aksesnya yang masih sangat jelek, anda harus berjalan kaki sekitar 1 kilometer untuk sampai ke lokasi.
Kendaraan mobil tidak bisa sampai ke lokasi lantaran jalanan yang licin dan masih bebatuan. Sementara bagi pengunjung yang datang menggunakan sepeda motor, bisa sampai ke pintu masuk wisata.
Namun, rasa lelah anda pasti akan terobati jika sudah sampai ke lokasi curug Panetean. Keindahan alam disana akan membuat kamu kembali bugar. Jangan lewatkan pula sensasi berenang di curug tersebut.
Karcis masuk objek wisata tersebut juga sangat murah yakni Rp 2.000/orang. Buka dari pukul 08.00 hingga 15.00 WIB.
Curug Panetean Viral di Medsos
Salah satu pengunjung Curug Panetean, Nugraha mengatakan, dirinya sengaja datang kesana karena penasaran dengan karena penasaran dengan curug yang saat ini viral di medsos tersebut.
Diakuinya, lokasi curug alam tersebut sangat indah dan bagus untuk berenang dan berswafoto.
“Tapi sayang, saya kesini pas musim hujan, jadi keindahan curugnya gak kelihatan, karena airnya besar dan keruh, tapi kalau musim kemarau kelihatan air jernih dan curugnya terlihat,” katanya.
Dia mengaku, untuk sampai ke Curug tersebut, perlu perjuangan ekstra keras karena harus berjalan kaki sepanjang 1 kilometer.
Dia mengaku datang menggunakan mobil, karena jalan licin dan bebatuan, mobilnya terpaksa tak bisa sampai lokasi.
“Saya kira Curug Panetean ini bisa menjadi objek wisata yang banyak dikunjungi wisatawan. Sayang akses jalanya rusak parah, padahal potensi wisata ini mesti didukung pemkab, salahsatunya dengan memperhatikan akses jalan,” pungkas Nugraha. (Apip/R8/HR Online)