Berita Tasikmalaya, (harapanrakyat.com),- Kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) di Kota Tasikmalaya terus mengalami peningkatan. Terhitung sejak Januari hingga Juni 2020 sebanyak 500 kasus dan 11 di antaranya meninggal dunia.
Kepala Dinas Kesehatan Kota Tasikmalaya, Uus Supangat, mengatakan, kasus DBD di wilayahnya menyerang balita hingga dewasa, dengan usia muali dari 4 tahun hingga 65 tahun.
“Kasus ini harus kita waspadai, apalagi trend-nya naik, baik yang terkena DBD maupun meninggal,” kata Uus, Rabu (17/6/2020).
Dengan adanya anjuran pemerintah untuk tetap di rumah, kata Uus, harus dimanfaatkan sebaik mungkin oleh masyarakat untuk menerapkan pola hidup bersih dan sehat, termasuk menjaga lingkungan.
Ia pun mengimbau, dalam kasus demam berdarah ini masyarakat jangan hanya mengandalkan foging saja. Pasalnya, dengan foging hanya bisa membunuh nyamuk dewasa saja dan tidak sampai pada jentiknya.
Karena itu, masyarakat diusahakan dapat meminimalisir genangan air di berbagai tempat dan menutup semua tempat air agar tidak menjadi tempat berkembangbiaknya nyamuk.
“Kasusnya memang mencapai 500 dan 11 orang meninggal. Akan tetapi yang 2 lagi kita cek lantaran menurut data terbaru yang diterima menunjukkan penurunan trombositnya,” ujar Uus lagi.
Menurut Uus, karena ada kenaikan luar biasa dalam kasus ini, tidak menutup kemungkinan statusnya menjadi kejadian luar biasa (KLB). Meski begitu, pihaknya terus melakukan workshop di berbagai kecamatan guna melakukan pencegahan.
Upaya tersebut, di antaranya dengen gerakan satu rumah satu jentik. Dalam pemantauannya dilakukan secara daring karena masih diterapkan PSBB. (Apip/R6/HR-Online)