Berita Banjar (harapan rakyat.com).- Kasus DBD (Demam Berdarah Dengue) di Kecamatan Langensari, Kota Banjar, Jawa Barat, sampai akhir Juni 2020 ini tidak mengalami peningkatan.
Meski begitu, terdapat dua pasien di Kecamatan Langensari yang dikabarkan meninggal dunia akibat DBD.
Hal tersebut berdasarkan penelusuran HR Online di dua Puskesmas, yakni Puskesmas Langensari 1 dan Puskesmas Langensari 2.
Kepala Puskesmas Langensari 2, Hj. Yati Sri Mulyati SKM melalui programer DBD, Novi Santika, A. Md. Kes menyebut, pada bulan Juni ini pasien yang dinyatakan mengidap DBD oleh rumah sakit hanya 3 orang.
Angka tersebut jauh lebih sedikit ketimbang pada awal tahun 2020. Bulan Januari saja, kasus DBD 12 orang, Februari 6 orang, bahkan Maret sampai 15 pasien.
“Dari mulai April mulai turun, di bulan April itu 8 pasien, Mei 2 pasien dan Juni 3 pasien,” ujar Novi Santika, Senin (29/6/2020).
Sebagai upaya pencegahan meningkatnya kasus DBD, pihaknya sudah melakukan pengasapan pada bulan ini. “Empat hari yang lalu kami melakukan pengasapan di Langensari,” katanya.
Lanjut Novi, pengasapan atau fogging memang dapat membunuh nyamuk penyebab demam berdarah. Namun tidak dengan jentik jentiknya.
Jadi, untuk membasmi nyamuk penyebab DBD adalah dengan 3M. Menguras dan menutup penampungan air, memanfaatkan atau mendaur ulang barang bekas.
“Dengan melakukan 3M, maka telah membunuh bibit dan jentik nyamuk penyebab DBD,” ungkap Novi.
Kasus DBD di Langensari, Dua Pasien Meninggal
Sementara itu, Kepala Puskesmas Langensari 1, dr. Mamik Setiyawati melalui Ai Siti fatimah, SKM menyatakan, selama periode Januari hingga Juni tahun 2020, ada 2 pasien yang meninggal dunia akibat terinfeksi DBD.
Meski demikian, kasus DBD di wilayah kerja Puskesmas Langensari 1 secara keseluruhan mengalami penurunan.
“Sesuai dengan kurva jumlah pasien DBD di Puskesmas Langensari 1 yakni bulan Januari 7 pasien, Februari 0, Maret 4 pasien, April 2 pasien, Mei 3 dan Juni 2 pasien,” ucapnya.
Kata dia, Puskesmas Langensari 1 juga telah melakukan fogging atau pengasapan pada 15 Juni lalu.
“Pengasapan tersebut dilakukan setelah terbukti adanya pasien yang dinyatakan terinfeksi DBD oleh Rumah Sakit,” jelasnya.
Selain itu, upaya yang telah dilakukan PKM Langensari 1 untuk memberantas DBD yaitu dengan melakukan PSN DBD, membagikan dan penaburan serbuk abate, pembagian leaflet waspada DBD, pembagian spanduk waspada DBD ke tiap Desa, dan sosialisasi PSN DBD, fogging/pengasapan.
Menurut Ai, selain upaya 3M yang dimaksud diatas, ada tambahan yaitu tidak menggantung pakaian di dalam rumah, tidur menggunakan kelambu, menanam tanaman pengusir nyamuk dan memelihara ikan di tempat penampungan air seperti kolam. (Aisyah/R8/HR Online)