Berita Banjar, (harapanrakyat.com),- Stasiun kereta api Kota Banjar selama masa Corona ini menjadi sepi. Hal itu lantaran tidak beroperasinya kereta api. Sehingga, tidak ada satu pun penumpang kereta api yang naik atau turun.
Menurut Kepala Stasiun Kota Banjar, Sudaryoto, PT KAI mengalami penurunan penumpang, yang biasanya perhari naik-turun penumpang mencapai 1000. Namun, sampai sekarang menurun menjadi 0 penumpang.
“Itu dikarenakan adanya virus corona yang mengharuskan masyarakat di rumah saja,” ucapnya kepada HR Online, Senin (8/6/2020).
Tentunya, dengan sepinya penumpang kereta api sangat berimbas pada banyak orang, yang mencari rezeki di sekitaran Stasiun Kota Banjar.
Seperti yang dialami oleh para tukang becak dan tukang ojek. Dampak tersebut sangat dirasakan betul oleh Heri Sunaryo, tukang becak yang biasa mangkal di Stasiun Kereta Api Kota Banjar.
Heri yang sudah menjadi tukang becak selama 4 tahun di sekitaran Stasiun Kereta Api Kota Banjar ini, merasakan anjloknya jumlah penumpang kereta api.
Dirinya menjadi tukang becak untuk menafkahi anak istri. Di sisi lain, juga karena dia tidak punya modal selain menjadi tukang becak, karena harga sewa becak yang dia gunakan itu masih murah, yaitu Rp 5 ribu untuk satu hari satu malam.
“Sedangkan usaha lain memerlukan modal yang besar,” ujar Heri kepada HR Online, Senin (8/6/2020).
Namun, kali ini dengan adanya wabah virus Corona, sangat berdampak besar bagi tukang becak, karena sangat sepi penumpang kereta api.
“Saya bingung bagaimana lagi caranya untuk tetap bisa menafkahi anak istrinya,” katanya.
“Tapi alhamdulillah, kadang ada juga orang yang masih mau peduli ke tukang becak, dengan membagi makanan dan minuman,” imbuhnya.
Heri berharap, supaya virus Corona cepat berlalu dan normal seperti dulu. (Aji/R5/HR-Online)