Senin, Maret 31, 2025
BerandaBerita TerbaruHari Lingkungan Hidup dengan Keanekaragaman Hayati di Tengah Pandemi Corona

Hari Lingkungan Hidup dengan Keanekaragaman Hayati di Tengah Pandemi Corona

Hari Lingkungan Hidup senantiasa diperingati pada tanggal 5 Juni semenjak ditetapkan pertama kali oleh Majlis Umum PBB pada tahun 1974.

Peringatan hari istimewa ini bermula dari adanya konferensi besar pertama mengenai isu-isu lingkungan yang diadakan pada 5 hingga 16 Juni 1972, bertempat di Stockholm, Swedia.

Hari Lingkungan Hidup dengan Keanekaragaman Hayati

Hari istimewa ini juga dikenal dengan sebutan World Environment Day. Dimana setiap tahunnya diperingati pada tanggal 5 Juni.

Mulai tahun 1974, World Environment Day dirayakan setiap tahun dengan melibatkan beberapa jajaran, seperti pemerintah, selebriti, pebisnis, serta masyarakat.

Kesemuanya memfokuskan upaya dalam masalah lingkungan yang mendesak. Untuk lebih mengenal hari istimewa ini, anda simak saja ulasan berikut.

Sejarah Diperingatinya Hari Lingkungan Hidup Sedunia

Dengan adanya peringatan World Environment Day, mengingatkan kita mengenai keberadaan bumi yang harus selalu dijaga kelestariannya.

Hal ini bertujuan agar semua makhluk hidup yang terdapat di dalamnya bisa hidup dengan sejahtera. Berdasarkan sejarah, hari istimewa ini pertama kali dicanangkan pada konferensi Stockhlom oleh Jepang dan Senegal pada tahun 1972.

Peringatan ini didasarkan dengan keadaan lingkungan hidup manusia yang pada waktu itu cukup memprihatinkan dan dalam keadaan dilanda bencana.

Ketika konferensi Stockhlom, saat itu delegasi Indonesia dipimpin oleh Emil Salim yang merupakan Menteri Penerbitan Aparatur Negara.

Konferensi tersebut dilaksanakan di Swedia pada tanggal 5 hingga 16 Juni 1972. Pada akhirnya dalam keputusan terakhir pada konferensi tersebut menetapkan tanggal 5 Juni sebagai World Environmental Day.

Tema Peringatan Hari Lingkungan Hidup Sedunia 2020

Pada tanggal 5 Juni 2020 lalu, kita memperingati World Environment Day. Kali ini Program Lingkungan PBB (UNEP) memilih Kolombia sebagai tuan rumah dalam kemitraan dengan negara Jerman.

Peringatan hari istimewa pada tahun ini bertemakan “Time For Nature” dimana fokus dalam keanekaragaman hayati ataupun biodiversity.

Keanekaragaman hayati merupakan bagian dari kehidupan manusia yang diwujudkan dari makanan hingga obat-obatan.

Berdasarkan worldenvironmentday.com, 87 dalam 115 jenis tanaman global berpengaruh dalam penyerbukan serangga ataupun hewan.

Keberagaman hayati yang pada tema Hari Lingkungan Hidup Sedunia kali ini bertujuan agar dampak perubahan iklim terjadi ketika hutan mengubah karbondioksida menjadi oksigen menuju udara yang kita hirup sembari terus menyejukkan bumi.

Namun pada kenyataannya, saat ini dunia sedang dilanda krisis keanekaragaman hayati. Pada tahun lalu, IPBES atau yang lebih dikenal dengan Kebijakan Ilmu Pengetahuan Antar Pemerintah mengenai layanan keanekaragaman hayati dan ekosistem telah menemukan bahwa satu juta spesies akan terancam punah.

Oleh karena itu, upaya melindungi keanekaragaman hayati merupakan hal penting bagi kesehatan serta kesejahteraan manusia.

Terpilihnya Kolombia menjadi tuan rumah disebabkan karena Kolombia menjadi salah satu negara megadiverse dunia yang menampung hampir 10% keanekaragaman hayati yang terdapat pada planet bumi dalam kemitraannya dengan Jerman.

Refleksi Peringatan Hari Lingkungan Hidup Sedunia Saat Pandemi Corona

Pada umumnya, peringatan World Environment Day dilaksanakan dengan menanam bibit tumbuhan atau dengan cara lain yang berisikan pesan pelestarian lingkungan.

Tahun ini peringatan tersebut berpusat di Kolombia pada masa dunia terkena pandemi Covid-19. Dengan adanya pandemi ini, dapat memberikan pelajaran bagi kita semua untuk selalu menjaga keseimbangan alam. 

Pada masa pandemi Covid-19, hampir sebagian besar negara mengalami lockdown. Dengan adanya masa lockdown, maka mobilitas manusia yang turun hingga 90%, transportasi udara turun hingga 96%, serta kegiatan industri tutup secara global.

Hal ini berpengaruh terhadap perbaikan kualitas udara. Konsentrasi NO2 global saat ini turun hingga 30%. Selain itu, stasiun pantauan kualitas udara Kementrian Lingkungan Hidup dan Kehutanan mencatat adanya penurunan konsentrasi PM2,5 yang cukup signifikan pada berbagai kota.

Dengan adanya pandemi Corona ini, secara tidak langsung air juga mengalami perbaikan secara global. Peringatan Hari Lingkungan Hidup pada tahun ini menyadarkan kita akan pentingnya pembangunan yang berkelanjutan.

Pandemi Corona telah membuktikan bahwa negara tidak bisa membiayai rakyat yang tidak mampu. Mereka hendaknya dibangkitkan dengan konsep pembangunan yang berkelanjutan yang dapat memberikan keadilan. (R10/HR-Online)

Oli Kental untuk Motor Tua, Bantu Jaga Mesin Tetap Awet

Oli Kental untuk Motor Tua, Bantu Jaga Mesin Tetap Awet

Motor tua memiliki karakter mesin yang berbeda dari motor keluaran baru. Setelah bertahun-tahun pengendara gunakan, bagian dalam mesinnya mengalami keausan. Celah antar komponen juga...
ASUS ExpertBook B1 2025, Laptop Modern dengan Performa Gahar

ASUS ExpertBook B1 2025, Laptop Modern dengan Performa Gahar

ASUS ExpertBook B1 2025 segera hadir dan berhasil menarik perhatian. Laptop ASUS ini menjadi pilihan terbaik bagi yang mencari perangkat dengan layar luas. Di...
Realme 14T Siap Rilis di Tanah Air Berbekal Baterai 6000 mAh

Realme 14T Siap Rilis di Tanah Air Berbekal Baterai 6000 mAh

Realme kembali bersiap memperkenalkan smartphone 5G murah terbaru mereka di Indonesia, yaitu Realme 14T. Perangkat ini digadang-gadang akan menjadi pesaing serius bagi Samsung Galaxy...
Polres Sumedang bubarkan takbir keliling yang berubah arogan dan bawa minuman keras

Polres Sumedang Bubarkan Takbir Keliling yang Berubah Arogan dan Bawa Miras

haraoanrakyat.com,- Bukannya takbiran dengan khusyuk, puluhan pemuda rombongan takbir keliling, justru kedapatan membuat onar dan nyaris bentrok dengan rombongan lainnya di Jalan Mayor Abdurrahman,...
Terbakar Api Cemburu, Seorang Suami di Sumedang Tega Bacok Istrinya

Terbakar Api Cemburu, Seorang Suami di Sumedang Tega Bacok Istrinya

harapanrakyat.com,- Terbakar api cemburu, seorang suami warga Kecamatan Jatinunggal, Kabupaten Sumedang, Jawa Barat, tega membacok istrinya sendiri saat malam takbiran Idul Fitri, pada Minggu...
Jasa Permak Pakaian di Sumedang Kebanjiran Order

Jelang Lebaran, Jasa Permak Pakaian di Sumedang Kebanjiran Order

harapanrakyat.com,- Menjelang Hari Raya Idulfitri 1446 Hijriah, puluhan jasa permak pakaian di Kabupaten Sumedang mulai kebanjiran orderan. Jasa permak tersebut biasanya mangkal di kawasan...