Golongan darah A rentan virus Corona, benarkah pernyataan tersebut? Dalam studi di berbagai negara, menunjukkan bahwa golongan darah A kemungkinan lebih beresiko dalam mengalami gejala serius virus Corona dibandingkan pasien yang memiliki golongan darah lain.
Dalam waktu yang bersamaan, para peneliti terus menggali informasi terbaru mengenai virus tersebut. Hal ini bertujuan untuk mencari obat yang dapat menyembuhkannya.
Agar tidak terjadi kekhawatiran mengenai pernyataan tersebut, terutama bagi masyarakat yang memiliki golongan darah A, sebaiknya kita ikuti penjelasan berikut.
Golongan Darah A Rentan Virus Corona
Saat ini semua negara berusaha meminimalisir penyebaran virus Corona. Begitu pula di Indonesia, pemerintahannya juga berusaha untuk menekan penyebaran Covid-19 yakni dengan mencanangkan program social distancing.
Semua orang disarankan untuk tetap berada di dalam rumah. Hal ini dikarenakan virus Corona dapat menyebar melalui cairan yang disebabkan oleh batuk atau bersin dari seseorang.
Akan tetapi, dalam studi sebagaimana yang disinggung diatas, menyebutkan bahwa golongan darah dari seseorang dapat berpengaruh terhadap kemungkinan terserang Covid-19.
Dalam penelitian tersebut, dijelaskan bahwa seseorang yang memiliki golongan darah A rentan virus Corona.
Alasan Golongan Darah A Lebih Beresiko Terinfeksi Virus Corona
Berikut ini beberapa alasan yang menyatakan golongan darah A beresiko terinfeksi virus Corona.
Penelitian di Jerman dan Norwegia
Berdasarkan penelitian para ahli dari Jerman serta Norwegia, memperlihatkan orang yang memiliki tipe darah tertentu kemungkinan lebih rentan terhadap virus Corona.
Para peneliti tersebut menemukan dua poin pada genom manusia yang dikaitkan dengan adanya peningkatan resiko kegagalan yang terjadi pada pasien dengan Covid-19.
Salah satu poin tersebut adalah gen yang menentukan golongan darah manusia. Para peneliti tersebut mengambil sampel darah yang berasal dari 1.610 pasien dari salah satu rumah sakit di Italia serta Spanyol.
Dimana pada saat itu membutuhkan adanya oksigen atau harus menggunakan ventilator. Para peneliti selanjutnya mengekstraksi DNA serta memindainya dengan menggunakan teknik yang disebut dengan genotyping.
Dengan cara ini, maka bisa diketahui apakah golongan darah A rentan virus Corona atau tidak ada pengaruhnya.
Setelah tahap tersebut, lalu para peneliti membandingkan temuan tersebut dengan 2.205 donor darah yang tidak terjangkit dengan Covid-19. Dari sini para peneliti melihat DNA yang terjangkit virus Corona untuk menentukan apakah mereka mempunyai kode genetik yang sama.
Dalam penelitian tersebut, akhirnya para peneliti menemukan fakta bahwa pasien pemilik golongan darah tipe A memerlukan bantuan oksigen atau penggunaan ventilator.
Seorang profesor kedokteran molekuler dari Universitas Kiel yang bernama Andre Franke yang juga penulis utama studi tersebut menyatakan bahwa tidak pasti apakah golongan darah dapat menentukan seseorang akan menjadi lebih parah penyakitnya atau sebagai penanda genetik.
Studi dari China dan Amerika Serikat
Dalam studi terpisah dari Amerika Serikat dan China juga menyatakan bahwa yang memiliki tipe darah A rentan virus Corona dibandingkan dengan orang yang memiliki golongan darah O. Sedangkan darah O merupakan tipe golongan darah yang lebih umum.
Dalam serangan virus sebelumnya yakni epidemi SARS yang terjadi pada tahun 2002-2003, penyakit dari virus Corona yang dekat dengan adanya Covid-19 juga telah menyebutkan bahwa seseorang yang memiliki tipe darah A lebih rentan terinfeksi.
Namun berhubungan dengan pernyataan golongan darah A rentan virus Corona tersebut, para peneliti masih belum yakin sepenuhnya yang berkaitan dengan kedua penelitian di atas. Oleh karena itu, penelitian tersebut belum dipublikasikan dalam sebuah jurnal. Penelitian tersebut masih membutuhkan tindak lanjut atau yang biasa disebut dengan peer review.
Meskipun Franke belum dapat menemukan alasan serta kaitannya secara tepat, akan tetapi ada kemungkinan hal tersebut terjadi karena adanya persoalan antibodi.
Terdapat opini yang berkaitan dengan adanya pernyataan mengenai tipe darah A rentan virus Corona dari salah seorang profesor di bidang farmakologi kardiovaskular dan racun pada Universitas Reading.
Profesor tersebut bernama Sakthi Vaiyapuri yang tidak memiliki kaitan dengan kedua penelitian di atas. Profesor tersebut mengatakan bahwa kelompok darah yang beda jenis mempunyai antibodi yang beda pula. Hal ini dapat memberi perlindungan akan beberapa penyakit yang beda.
Maka dari itu, kemungkinan golongan darah A rentan virus Corona disebabkan adanya antibodi yang berbeda dari masing-masing golongan darah yang terdapat pada tubuh manusia. (R10/HR Online)