Rabu, Februari 12, 2025
BerandaBerita TerbaruData Kasus Covid-19 di Berbagai Negara Banyak yang Tidak Riil, Ini Kata...

Data Kasus Covid-19 di Berbagai Negara Banyak yang Tidak Riil, Ini Kata Ilmuwan

Jumlah data kasus Covid-19 yang dilaporkan berbagai negara banyak yang tidak nyata. Bahkan tak sedikit kasus Covid-19 yang terinfeksi, namun tidak terdeteksi. Sehingga tidak masuk dalam data yang dilaporkan.

Terbatasnya pelaksanaan tes Swab atau PCR membuat data kasus orang yang terkonfirmasi positif virus Corona jauh dari kenyataan. Apalagi banyak negara yang tidak melakukan tes massal untuk warganya.

Para ilmuwan dari Max Planck Institute for Demographic Research in Rostock Jerman dan University of Helsinki Finlandia menilai banyaknya data kasus Covid-19 yang tidak terdeteksi.

Untuk mengungkap fakta tersebut di berbagai negara, para ilmuwan itu mengembangkan sebuah model penskalaan demografis. Dalam bahasa populer disebut demographic scaling model.

“Sepuluh negara paling terpengaruh oleh pandemi Covid-19, kami menggunakan model penskalaan demografis untuk memperkirakan jumlah kasus yang tidak dilaporkan,” kata Mikko Myrskylä, Direktur Max Planck Institute seperti dikutip dari Scitech Daily.

Yang menarik, model ini mampu memperkirakan jumlah sebenarnya data kasus Covid-19 yang terinfeksi di berbagai negara, meskipun hanya dengan menggunakan data yang minim.

10 Negara dengan Data Kasus Covid-19 Terparah

Dengan menggunakan model penskalaan demografis ini, para ilmuwan menemukan fakta lain. Dimana jumlah kasus orang infeksi yang tidak terdeteksi sangat berbeda secara signifikan dengan yang dilaporkan.

Menggunakan data kasus Covid-19 pada tanggal 13 Mei 2020, para peneliti menemukan jumlah orang yang terinfeksi rata-rata empat kali lebih banyak daripada kasus yang dilaporkan.

Dengan menggunakan model skala tersebut, para ilmuwan juga memperkirakan 10 negara dengan jumlah kasus Covid-19 terbesar di dunia seperti terlihat pada tabel (per 13 Mei 2020).

kasus Covid-19
Tabel kasus Covid-19 dunia (per 13 Mei 2020). Foto: Istimewa

Yang mengejutkan adalah jumlah data kasus Covid-19 di Amerika Serikat. Data itu berdasarkan kasus hingga tanggal 13 Mei 2020. Model memperkirakan jumlah orang yang terinfeksi Covid-19 mencapai 3,1 juta atau dua kali lipat dari kasus yang dilaporkan.

Untuk jumlah orang yang terinfeksi di Italia, berdasarkan model itu, jumlahnya diperkirakan sekitar 1,4 juta orang. Jumlah ini merupakan 6 kali lebih banyak dari jumlah kasus yang dikonfirmasi dan dilaporkan otoritas kesehatan negara setempat.

Begitu juga dengan Jerman. Jumlah orang positif virus Corona yang ada di negara itu menurut model diperkirakan sebanyak 1,8 kali lebih tinggi dari jumlah kasus yang dikonfirmasi.

Berdasarkan Dua Asumsi

Berdasarkan tabel para ilmuwan itu, bila jarak antara bar merah (jumlah kasus terkonfirmasi) dan bar abu-abu gelap (jumlah perkiraan) besar, maka jumlah data kasus Covid-19 yang dikonfirmasi bisa jauh dari jumlah orang yang terinfeksi.

Baca juga: Pria Botak Lebih Rentan Terinfeksi Corona, Mengapa Demikian?

Model penskalaan demografis dibuat berdasarkan dua asumsi utama. Pertama, asumsi jumlah orang yang meninggal karena Covid-19 dicatat secara akurat.

Kedua, diasumsikan bahwa tingkat kematian akibat infeksi dari negara rujukan (dalam hal ini Hubei, Cina) dapat ditransfer ke negara lain dengan penyesuaian demografis.

Hitungan Perkiraan

Namun para peneliti Max Planck Institute mengakui bahwa asumsi tersebut hanya perkiraan. Karena itu tidak berlaku secara general pada semua negara.

“Ketidakpastian estimasi pada model kami juga besar,” kata Christina Bohk-Ewald, ilmuwan Universitas Helsinki yang ikut menulis penelitian.

Sedangkan untuk perhitungan model, para peneliti menggunakan data kasus Covid-19 yang meninggal, tingkat kematian akibat infeksi, dan tabel kehidupan warganya.

Baca juga: Golongan Darah O Lebih Kebal Corona, Begini Penjelasannya

Untuk negara yang belum ada data tingkat kematian akibat infeksi Covid-19 bisa menggunakan data dari negara rujukan berdasarkan usia harapan hidup yang ada.

Dengan tingkat probabilitas 95%, jumlah total data kasus Covid-19 yang ada adalah antara dua kali hingga sebelas kali lebih besar dari jumlah kasus yang dikonfirmasi. (R11/HR-Online)

Deddy Corbuzier sebagai Stafsus Kemenhan

Pelantikan Deddy Corbuzier sebagai Stafsus Kemenhan Tuai Kritikan Netizen

Pelantikan Deddy Corbuzier sebagai Stafsus Kemenhan (Kementerian Pertahanan) ternyata menuai kritik dari banyak pihak. Prosesi pelantikannya berlangsung pada Selasa (11/2/2025). Menteri Pertahanan, Sjafrie Sjamsoeddin, menjadi...
Keutamaan Doa Panjang Umur, Raih Kehidupan yang Berkah

Keutamaan Doa Panjang Umur, Raih Kehidupan yang Berkah

Memiliki umur yang panjang dan bermanfaat tentu menjadi dambaan setiap manusia. Rasulullah pun mengajarkan kepada umatnya untuk senantiasa memanjatkan doa panjang umur. Baca Juga: Doa...
Sinopsis Samawa Dosamu Cintaku Selamanya, Tentang Isu KDRT

Sinopsis Samawa Dosamu Cintaku Selamanya, Tentang Isu KDRT

Banyaknya film terbaru yang akan tayang di bioskop tentu memberikan beragam pilihan bagi para penonton. Salah satunya adalah film berjudul Samawa Dosamu Cintaku Selamanya,...
Oppo Find X9 Ultra, Bocoran Spesifikasi dan Perkiraan Peluncuran

Oppo Find X9 Ultra, Bocoran Spesifikasi dan Perkiraan Peluncuran

Oppo tampaknya sedang mempersiapkan smartphone flagship terbaru dari seri Find, yaitu Oppo Find X9 Ultra. Perangkat ini kemungkinan besar akan hadir pada tahun 2026...
Ular sanca kembang Banjar

Ular Sanca Kembang 3 Meter Pemangsa Ayam Bikin Geger Warga Kota Banjar

harapanrakyat.com,‐ Ular sanca kembang sepanjang 3 meter bikin geger warga Lingkungan Jadimulya, Kelurahan Hegarsari, Kecamatan Pataruman, Kota Banjar, Jawa Barat. Ular yang sempat memangsa...
Cat Rumah Warna Soft, Pilihan Tepat untuk Interior Rumah

Cat Rumah Warna Soft, Pilihan Tepat untuk Interior Rumah

Dalam dunia desain interior, pilihan warna sangat berdampak pada suasana dan estetika suatu ruang. Cat rumah warna soft, dengan nuansa lembut dan kalem, menjadi...