Zero Engineering masuk Indonesia dan kini hadir sebagai motor gede asal Jepang yang diproduksi massal. Moge ini diusung oleh Hobby Motor, yakni importir motor spesialis moge.
Moge yang paling baru kini hadir di Indonesia dengan menamakan diri sebagai Zero Enginering. Dimana akan diluncurkan atau diperkenalkan ke publik saat pemilu usai.
Sedangkan, semua unit sudah berada di pelabuhan. Motor ini akan menjadi pilihan oleh para pecinta otomotif, khususnya pecinta moge.
Kustom Zero Engineering Masuk Indonesia
Zero Engineering ini adalah motor yang berjenis kustom hasil dari kreasi builder Jepang yakni Shinya Kimura. Nama dari Zero Engineering sendiri tak ada hubungannya dengan motor listrik Zero Motorcycles.
Shinya Kimura sendiri merupakan nama yang sangat berpengaruh dibalik Chabott Engineering yang sudah memproduksi Zero Engineering. Motor jenis bongsor ini dibentuk pada tahun 1992 di Okazaki, Jepang. Bahkan sudah terkenal dari samurai choppers.
Apabila menilik dari sejarah Shinya Kimura yang pindah dari Jepang ke California pada tahun 2006, hanya ada tiga hingga empat jenis motor kustom buatannya dalam satu tahun.
Zero Engineering masuk indonesia ini sangat berbeda dengan moge yang lain. Brand ini sendiri dapat dikategorikan dalam sebuah karya seni. Hal ini dikarenakan merupakan hasil dari tangan yang berdetail begitu apik dari pekerja terampil.
Karena motor gede ini adalah hasil homemade buka dari jenis pabrikan, maka tentu sudah dipastikan akan menjadi hal yang sangat dinantikan oleh para pecinta motor di Indonesia.
Apabila konsumen sudah tertarik untuk memilikinya, maka dapat langsung dipesan namun harus menunggu dalam waktu tiga bulan. Unit yang ada sudah dapat dilihat pada Hobby motor selaku importir resminya.
Sebaiknya jika tak ingin kehabisan, para pecinta moge harus segera memesan. Hal ini disebabkan unit per tahunnya hanya tersedia 50 unit saja. Harga yang ditawarkan mulai dari Rp 700 juta rupiah off the road.
Spesifikasi Zero Engineering Masuk Indonesia
Pada saat ini, Zero Enginering sendiri sudah meluncurkan beberapa produk di pasaran dengan beberapa tipe, seperti Tipe 5, Tipe 6, hingga tipe 9 Evo dan tipe 9 Shovel. Mesin pacu yang digunakan adalah mesin aftermarket S and S yang telah menjadi hal paling akrab di kalangan pecinta Harley Davidson.
Sejarah Moge Masuk Indonesia
Motor gede atau moge ini masuk ke Indonesia memang di awal tahun 1950. Dimana berupa produk BMW yang hanya digunakan dalam pengawalan VIP saja.
Namun, banyak juga para pecinta motor yang ikut memesan. Hingga pada tahun 1960, motor Jepang juga memasuki pasaran Indonesia dan menjadi puncaknya pada tahun 1970.
Dahulu, motor Jepang memiliki harga yang murah dengan kapasitas kecil dan juga perawatan yang sangat mudah. Sehingga, sepeda motor bukan lagi hanya miliki orang kaya, rakyat biasa dapat pula memilikinya.
Meskipun motor berkapasitas kecil sudah banyak menjamur, namun penggemar motor gede sendiri tak pernah mati. Pada tahun 1990 sampai sekarang, motor gede asal Jepang serta negara-negara Eropa selalu bersaing dalam hal menarik hati para konsumen dan pecinta moge.
Namun, masih seperti awal dari sejarah Zero Engineering masuk Indonesia, hanya orang yang berkantong teballah yang sanggup menggeber kuda besi berkapasitas seribu cc ini di jalanan.
Shinya Kimura
Pembangun motor kustom asal Jepang yang mendirikan Zero Engineering di tahun 1992 serta Chabott Engineering di tahun 2002. Dia juga sebagai pencetus motor kustom dengan istilah gaya nol.
Istilah ini juga dikenal dengan Zero Style. Seperti namanya, sepeda motor buatannya terlihat minimalis dan vintage dengan memadukan bentuk serta fungsi.
Terkait Zero Engineering masuk Indonesia, sepeda motor dengan gaya nol ini biasanya mempunyai dasar kerangka gooseneck yang bertekstur kaku.
Dimana ujung depan spinger, mesin dari Harley Davidson pra-1984, roda spoked, dan juga sering termasuk pada bagian-bagian sepeda sisa di bare metal.
Kimura beserta timnya terkenal karena mereka menguji hasil kerja mereka dengan ikut serta dalam seri balap vintage.
Pada 2002, Kimura meluaskan jangkauan bisnisnya dengan mendirikan kantor di Nevada. Lalu di tahun 2005, ia membangun entri Biker Build Off.
Kemudian Shinya Kimura meninggalkan Zero Engineering karena akan meluncurkan studionya yang ia beri nama Chabott Engineering. Sedangkan Zero Engineering sendiri masih berada di Jepang dan juga Las Vegas.
Sehingga, Zero Engineering masuk Indonesia dan sampai saat ini sudah menghasilkan sepeda motor lebih dari 200 buah, termasuk juga jalur produksi yang baru dibangun pada fasilitas mereka di Las Vegas, Nevada. (R10/HR-Online)