Berita Banjar (harapanrakyat.com).- Masa pandemi Covid-19 yang berlangsung cukup lama ini membuat para siswa terpaksa melakukan belajar di rumah masing-masing, terutama belajar secara daring (online).
Pendiri YRBK Kota Banjar, Sofian Munawar, menyebut, masa pandemi Covid-19 bukan saja melahirkan kengerian dan kekhawatiran atas terjangkitnya virus Corona. Namun, para ahli psikologi menyebutkan mengenai kewaspadaan terhadap munculnya “cabin fever”.
Gejala tersebut biasanya yang secara psikologis memunculkan rasa bosan, gelisah dan kadang dibarengi dengan gejala psikis lainnya, seperti munculnya rasa putus asa, sulit berkonsentrasi, serta turunnya motivasi.
“Kondisi seperti itu sering menjadi gejala umum yang menimpa siapa pun, termasuk para siswa yang dalam waktu lama merasa teralienasi karena isolasi akibat diterapkannya social and physical distanching,” katanya, kepada Koran HR, Senin (05/05/2020).
Dalam waktu yang cukup lama, lanjut Sofian, mereka tidak berjumpa dengan kawan-kawan di sekolah maupun kawan sepermainan lainnya. Mereka tentu rindu suasana belajar di sekolah, rindu pada guru-guru dan teman-teman sekelas.
Namun, menurut Sofian, suasana yang tidak kondusif itu bukan alasan untuk tidak kreatif. Di tengah situasi sulit seperti ini, para pelajar justru ditantang untuk lebih aktif, inovatif dengan beragam kreasinya.
Situasi social and physical distanching saat ini justru akan melahirkan para pembelajar mandiri yang brilian, karena mereka ditempa dengan beragam ujian yang sebelumnya belum terbayangkan.
Terkait dengan tantangan dan rangsangan untuk berkreasi, kata Sofian, YRBK juga tergerak untuk mengadakan sebuah lomba membuat video pendek bagi kalangan siswa SD, SMP, dan SMA sederajat.
“Lomba yang bernama Lomba Video Pendek Ramadan, atau LoViPeRa ini diharapkan dapat menjadi wadah para siswa untuk mengekspresikan kreasinya di tengah masa sulit isolasi karena Covid-19, sekaligus juga menjadi ajang untuk mengisi bulan suci dengan giat literasi,” terang Sofian.
Sementara itu, Sekretaris YRBK, Ivan Mahendrawanto, menambahkan, dalam perlombaan yang bersifat perorangan itu nantinya setiap siswa bisa membuat satu video kreasi selama bulan Ramadan ini.
“Videonya diunggah di Youtube dengan durasi maksimal 5 menit, dan nanti linknya dikirimkan ke kami. Lomba yang berakhir 10 Mei ini diharapkan bisa memotivasi siswa untuk bisa lebih kreatif. Kami juga sudah menyiapkan hadiah bagi mereka yang dinyatakan menang,” pungkasnya. (Muhafid/Koran HR)