Berita Banjar (harapanrakyat.com).- Sejak diberlakukannya PSBB (Pembatasan Sosial Berskala Besar) di Kota Banjar, hampir seluruh jalan lingkungan di wilayah Kelurahan Pataruman, Kecamatan Pataruman, Kota Banjar, yang menghubungkan dengan tempat keramain seperti pasar, dijaga ketat oleh warga.
Seperti yang terlihat di salah satu ruas jalan lingkungan RW. 01, Jelat, yang menghubungkan dengan Lingkungan Cikabuyutan-Lemburbalong-Jelat-Kebon Kalapa, atau sebaliknya, tutup sebagian ruas jalannya ditutup.
Dicky (29), salah seorang pemuda warga setempat yang kebagian jaga siang, mengatakan, hal ini dilakukan agar setiap pemakai jalan tidak bisa seenaknya keluar masuk daerah tersebut, apalagi tanpa memakai masker.
“Sejak PSBB diberlakukan, maka jalan ini kami tutup sebagian ruasnya. Penutupan ini merupakan swadaya dari masyarakat Lingkungan Jelat, dan dijaga 24 jam secara bergiliran. Setiap shift penjagaannya terdiri dari 4 sampai 5 orang yang melibatkan warga dan pemuda Karang Taruna di RW 01,” kata Dicky, kepada Koran HR, Rabu (08/05/2020).
Namun, untuk bagian shift malam petugas jaganya ditambah guna menghindari adanya tindak kriminal, mengingat akhir-akhir ini di sejumlah daerah banyak terjadi aksi pencurian yang dilakukan saat malam hari.
“Maka dari itu kami sepakat, selain untuk penjagaan PSBB dalam upaya pencegahan penyebaran virus corona, penutupan jalan lingkungan juga sebagai upaya penjagaan dari tindak kejahatan pencurian, entah itu ketika warga melakukan shalat tarawih, ataupun pada waktu dinihari sebelum sahur,” imbuh Agus (27), petugas jaga lainnya.
Ia juga mengatakan, bagi warga dari luar lingkungan yang hendak melintas akan dicatat dalam buku tamu yang telah disediakan, dan tanya tujuan serta keperluannya.
Bagi mereka yang akan melintas namun tidak bisa menyebutkan tujuan dan keperluannya dengan jelas, atau tidak memakai masker tentunya tidak diizinkan melalui jalan tersebut. Petugas jaga akan menyuruhnya untuk balik arah.
“Jalur jalan ini kami tutup dari mulai jembatan sampai ke samping klinik praktek dokter Rauf atau jalan yang tembusnya ke Pasar Banjar,” pungakas Agus. (HND/Koran HR)