Vaksin Corona berbahan tembakau resmi dinyatakan pihak perusahaan rokok British America Tobacco (BAT). Bahkan dalam waktu dekat mereka akan segera mengklaim untuk melakukan uji coba pada manusia.
Hal ini tidak lepas dari hasil dari uji klinis yang telah dilakukan sebelumnya, di mana pada vaksin yang mengandung bahan protein tembakau menunjukan ada respon positif untuk sistem imun tubuh.
Vaksin Corona Berbahan Tembakau Dipercaya Ada Reaksi Positif
Dilihat dari laman Bloomberg jika uji vaksin tembakau akan direncanakan pada akhir bulan Juni mendatang. Jika benar-benar ampuh, maka harus cepat melakukan uji lanjutan.
Kabarnya pihak BAT telah mengirimkan hasil uji coba kepada Food and Drug Administration untuk dilakukan uji coba pada tingkatan lanjutan yang lebih baik agar mendapat vaksin yang benar-benar ampuh perangi virus Corona Covid-19.
Seperti yang sudah diketahui, sejak Corona menjangkiti hampir seluruh penjuru dunia, para perusahaan obat-obatan berinisiatif melakukan penelitian demi menemukan obat atau vaksin yang ampuh perangi Corona.
Mulai dari Eropa, Amerika Serikat, dan China, mereka berkontribusi untuk menciptakan vaksin virus Corona. Semakin banyak yang melakukan penelitian, maka akan semakin cepat vaksin dapat ditemukan, tak terkecuali dengan vaksin Corona berbahan tembakau.
Perusahaan Lain yang Ikut Penelitian Vaksin
Saat ini pesaing terberat BAT adalah Philip Morris International Inc. Dimana telah dikabarkan juga telah melakukan penelitian supaya bisa mengetahui keterkaitan antara vaksin Corona dan tembakau dengan sistem kekebalan tubuh manusia.
Bukan hanya ini saja, anak perusahaan BAT yakni Kentucky BioProcessing ikut menggunakan tembakau untuk dilakukan percobaan terkait dengan vaksin.
Hanya saja, mereka melakukan penelitian dengan menggunakan urutan genetik Sars-CoV-2. Hal ini menurut mereka akan lebih cepat untuk bisa menemukan vaksin dengan menggunakan pendekatan konvensional yang lainnya.
Sebenarnya pembuatan vaksin Corona berbahan tembakau sebagai bahan utamanya menuai beragam kontroversi dari berbagai pihak.
Lantaran telah diketahui publik jika tembakau merupakan bahan pokok dalam pembuatan rokok yang bisa memperparah pada pasien positif virus Corona.
WHO sendiri yang merupakan Badan Kesehatan Dunia telah merilis bahwa ada sekitar 8 juta jiwa meninggal akibat rokok di setiap tahunnya.
Vaksin Terbaik Memakan Waktu
Sedangkan banyak dari ahli peneliti mengatakan setidaknya butuh waktu 12 sampai 18 bulan untuk bisa berkembang vaksinnya. Namun pada kenyataannya, para peneliti memilih memangkas waktu saat pembuatan vaksin ini.
BAT sendiri telah mengajukan diskusi pada lembaga pemerintahan di seluruh dunia untuk melanjutkan penelitian vaksin Corona berbahan tembakau agar bisa berkembang dengan maksimal.
Kenapa Vaksin Diperlukan?
Cepatnya penyebaran virus Corona pada penduduk dunia dan mayoritas rentan terinfeksi, dinyatakan jika vaksin untuk melindungi. Dimana dengan sistem kekebalan yang dapat melawan virus yang masuk ke dalam tubuh manusia.
Vaksin dirasa bisa membuat protokol lockdown dicabut dengan aman dan pemberlakuan jaga jarak aman lebih ringan.
Sebelum Vaksin Ditemukan
Banyaknya potensial dari penemuan obat seperti vaksin Corona tembakau. Dengan begitu, banyak tugas yang harus segera dilakukan dengan tuntas.
Pengujian vaksin Corona berbahan tembakau diperlukan untuk mengetahui apakah vaksin bisa berguna untuk mencegah penyebaran virus atau tidak. Jika dirasa vaksin malah memperparah keadaan, tentu akan timbul lebih banyak masalah.
Percobaan klinis penting untuk bisa menunjukkan respon kekebalan tubuh pada orang yang sakit. Untuk memproduksi vaksin dalam jumlah besar, harus bisa dikembangkan dengan takaran dosis miliaran yang mungkin saja berpotensial.
Bagaimana Vaksin Bisa Diciptakan?
Dimana memperlihatkan bakteri dan virus, bahkan untuk ukuran yang sangat kecil sekalipun terhadap sistem kekebalan tubuh. Jika sampai tubuh terkena virus, maka tubuh sudah tahu bagaimana harus bereaksi. Metode utama pada vaksinasi yang memerlukan waktu yang lama adalah dengan menggunakan virus aslinya.
Pengembangan vaksin Corona kini baru menggunakan pendekatan yang sangat baru serta kurang teruji, ini biasa disebut dengan “plug and play“. Dengan menggunakan potongan kode dari genetik mentah, baik untuk DNA atau juga RNA, semuanya tergantung dengan apa pendekatannya yang sudah disuntikkan pada tubuh.
Harus mampu memulai produksi bit protein yang bisa dipelajari dari kekebalan tubuh untuk bisa melawan virus yang masuk ke dalam tubuh. Maka dari itu, pada vaksin Corona berbahan tembakau haruslah melakukan penelitian lanjutan dengan segera untuk bisa menghasilkan vaksin yang benar-benar akurat. (R10/HR-Online)