Berita Banjar, (harapanrakyat.com),- Setelah 15 orang karyawan Yogya Kota Banjar dievakuasi, kini tracing terus dilakukan di Pasar Kota Banjar untuk menelusuri kontak erat dengan pedagang yang dinyatakan reaktif Covid-19. Nantinya akan ditentukan siapa saja yang akan dievakuasi untuk menjalani pemeriksaan Covid-19.
“Pedagang pasar yang reaktif itu di luar, bukan pedagang yang di dalam. Untuk keputusan berapa orang nantinya yang akan dievakuasi saya masih menunggu tracing dari Dinas Kesehatan,” ucap Direktur RSUD Kota Banjar, dr Eka Lina Liandari, saat dikonfirmasi HR Online, Selasa (19/5/2020).
Baca Juga: Reaktif Rapid Test, Satu Pedagang Pasar dan Karyawan Toserba di Banjar Jalani Isolasi
Dokter di Puskesmas Pataruman, dr Ika mengatakan, saat ini yang dievakuasi selain pedagang pasar yang reaktif, suaminya pun ikut dievakuasi ke RS Asih Husada.
“Sementara untuk evakuasi suaminya dulu, karena yang bersangkutan banyak bersama suaminya. Nanti ada pengembangan lebih lanjut. Sekarang mau dirujuk ke RS Asih Husada Langensari untuk diisolasi,” ungkapnya.
Hal senada juga diungkapkan Kepala Dinas Perdagangan dan UMKM Kota Banjar, H Saifudin. Menurutnya pedagang pasar yang reaktif Covid-19 beraktivitas di luar blok pasar.
“Yang di pasar yang hasilnya reaktif di luar blok pasar, toko di lingkungan pasar sebelah Citanduy paling Timur,” terangnya.
Saifudin menjamin pasar Kota Banjar aman, karena pedagang yang reaktif tidak beraktifitas di dalam pasar. “Insyaallah aman hasil rapid kemarin untuk pasar,” katanya.
Pedagang yang reaktif tersebut, menurut Saifudin langsung diisolasi ke RS Asih Husada. Selain pedagang tersebut, suaminya juga ikut dievakuasi.
“Kemarin setelah rapid, yang reaktif langsung diisolasi ke RS Asih Husada, sekarang info suaminya. Mereka kan tinggal di situ. Tapi yang melakukan Puskesmas Pataruman. Terkait yang dievakuasi berapa, saya belum ada info,” katanya.
Menurutnya menjelang lebaran terjadi peningkatan kerumunan di Pasar maupun Yogya Kota Banjar. Sehingga dilakukan rapid test massal di dua lokasi tersebut.
“Tingkat kerumunan yang terjadi, beberapa hari ini yang menjadi tren tingkat kerumunan tinggi kan pasar dan Yogya,” jelasnya.
Jika terjadi peningkatan kerumunan di swalayan lain, maka tidak menutup kemungkinan swalayan atau minimarket akan jadi sasaran rapid test.
“Kan berproses, tahap selanjutnya di minggu-minggu ini akan dilakukan rapid test di Pasar Bojongkantong dan Muktisari,” jelasnya.
Saifudin juga meminta agar pedagang ataupun pengusaha untuk menjual barang yang bersih, layak, dan sehat. “Biasanya mereka punya SOP untuk itu. Terpenting dalam kondisi seperti ini konsumen juga garus cerdas dalam berbelanja, selalu memperhatikan kualitas barang yang dibeli,” tandasnya. (SBH/R7/HR-Online)